Groundbreaking Hotel Nusantara, di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, 21 September 2023

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 21 September 2023
Kategori: Sambutan
Dibaca: 703 Kali

Sambutan Presiden Joko Widodo pada Groundbreaking Hotel Nusantara, 21 September 2023

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.

Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju, hadir bersama saya Pak Menteri PUPR, Pak Menteri Sekretaris Negara, Pak Menteri Investasi;
Yang saya hormati Ketua Otorita beserta Wakil Ketua Otorita Ibu Kota Nusantara, beserta Gubernur Provinsi Kalimantan Timur;
Yang saya hormati para investor yang tergabung dalam konsorsium dari Grup Agung Sedayu, Indofood, Sinarmas, Pulau Intan, Adaro, Barito Pacific, Astra, Mulia Group, dan Kawan Lama Group. Pak Aguan, Pak Franky, Pak Prajogo, Pak Eka Tjandranegara, Pak Pui, Pak Boy Thohir, Pak Kuncoro Wibowo, Pak Djoko Susanto, dan yang lain, yang tidak bisa saya sebut satu per satu.

Sekali lagi, ingin saya sampaikan bahwa kita ini memiliki 17 ribu pulau, salah satunya adalah Pulau Jawa. Dan, Pulau Jawa itu dihuni oleh 56 persen dari penduduk kita, 273 juta penduduk Indonesia, 56 persen itu berada di Pulau Jawa. Artinya, kurang lebih 149 juta ada di Jawa, dan sisanya sangat sedikit. Kemudian, PDB ekonomi. PDB ekonomi juga sama, di Pulau Jawa itu PDB ekonomi adalah 58 persen kurang lebih dari PDB negara kita Indonesia. Artinya, perputaran ekonomi itu ada juga di sangat besar ada di Jawa.

Oleh sebab itu, Pulau Jawa menjadi magnet dari seluruh penduduk yang ada di negara kita Indonesia. Semuanya, semuanya, utamanya ke Jakarta. Oleh sebab itu, beban yang terlalu berat ini harus dikurangi. Dari yang dulunya kita Jawa-sentris, kita tarik menjadi Indonesia-sentris sehingga terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan jumlah penduduk yang kita miliki.

Bayangkan kalau diterus-teruskan, Jakarta sekarang ini. Jangan hanya dihitung Jakarta yang memiliki kurang lebih 10 juta penduduk, tapi Jabodetabek, lihat sudah berapa juta, mungkin sudah sekarang ini hampir 30 juta. Artinya, bebannya sangat-sangat berat sekali. Sehingga yang terjadi adalah persoalan-persoalan yang terus bermunculan dan sangat sulit diselesaikan. Urusan yang berkaitan dengan macet, urusan yang berkaitan dengan banjir, dan sekarang ditambah lagi urusan yang berkaitan dengan polusi udara. Inilah beban yang ditanggung oleh Jakarta dan secara umum oleh Pulau Jawa.

Oleh sebab itu, setelah melalui studi yang bolak-balik, yang bolak-balik, kemudian kita putuskan untuk memindahkan ibu kota ini ke, dari Jakarta ke Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur. Kemudian dimulai, tahun lalu dimulai dari kawasan inti yang nantinya untuk Istana Presiden dan Wakil Presiden, plus infrastruktur dasarnya dan gedung-gedung kementerian. Sudah dimulai tahun yang lalu. Tapi yang paling penting infrastruktur dasar dari yang namanya air, tadi sudah kita tutup pintunya di Bendungan Sepaku, yang itu akan nanti menjadi air bakunya penduduk masyarakat di Nusantara ini.

Kemudian yang kedua, kalau kita sekarang dari Balikpapan menuju ke Nusantara itu memakan waktu 1,5 jam-2 jam. Sehingga juga telah dimulai pembangunan jalan tol Balikpapan ke Nusantara yang jauh lebih singkat nanti kurang lebih 30 sampai 30 menit dari Balikpapan menuju ke Nusantara. Tadi Pak Menteri PU menyampaikan kepada saya sudah tembus, betul Pak Menteri? Sudah tembus, artinya akan segera masuk ke konstruksinya. Akan selesai kapan, Pak Menteri PU? Juli 2024 akan sudah selesai jalannya.

Yang kedua, bandara juga segera dimulai. Kalau bandara nanti di sini selesai, Bapak-Ibu akan turun di sini hanya kira-kira 15 menit. Betul, Pak Bambang? Kira-kira 15 menit dari bandara menuju ke sini. Dan kita harapkan  juga nanti di bulan Juli, maksimal awal Agustus, sudah bisa diselesaikan. Karena dua ini menjadi kunci, kalau ini selesai saya meyakini, bukan, ini belum selesai saja sudah berbondong-bondong, apalagi dua ini selesai, akan lebih berbondong-bondong lagi investor yang akan menanamkan modalnya di Ibu Kota Nusantara. Telah datang dari Korea beberapa bulan yang lalu 30 investor, dari Jepang kurang lebih 40 investor, kemudian dari Singapura 120 investor sudah ke sini. Jauh-jauh mereka ke sini pasti ada kalkulasinya, pasti ada hitung-hitungannya. Kemarin juga baru saja dari Uni Emirat Arab juga datang, setelah datang langsung nemuin saya. Artinya apa? Tertarik.

Tapi jangan dari sana dulu, investor di dalam negeri harus didahulukan. Kalau ndak nanti pasti saya dikomplain, “Pak, di dalam negeri ini yang punya duit banyak Pak. Ngapain cari ke Singapura, ke Malaysia, ke Korea, ke Jepang, ke Uni Emirat Arab, di sini banyak yang punya duit Pak?” Pasti ada yang berbicara seperti itu. Dulu kita tawar-tawakan pada diam, begitu sekarang ada yang masuk ini konsorsium, beliau-beliau ini masuk, “Pak, Pak saya kok enggak ditawari Pak? Pak, saya kok enggak diajak, Pak? Gimana sih, dulu udah dikumpulin, kita jajak pasar enggak sekali dua kali loh. Inilah yang nanti akan membawa lokomotif pada hari ini akan membawa gerbong di belakangnya akan banyak masuk ke Nusantara. Saya yakin itu.

Beliau-beliau ini kan orang yang sangat sibuk. Sangat sibuk. Mau jauh-jauh ke sini pasti juga mau nonton, beneran enggak sih Nusantara ini, bagus enggak sih Nusantara ini. Pasti akan memastikan itu. Dan, enggak mungkin beliau-beliau ini mau memulai dengan Rp20 triliun kalau enggak ada cuannya. Dipikir beliau-beliau ini lembaga sosial? Bukan.  Menanamkan, datang menanamkan modalnya pasti akan mencari keuntungan yang sebesar-besar dan itu wajar, wajar. Oleh sebab itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Aguan dan kawan-kawan yang hadir pada sore hari ini. Ini memberikan confidence, memberikan rasa percaya diri pada Nusantara bahwa ini sangat diminati oleh investor.

Hari ini akan kita groundbreaking hotel, Hotel Nusantara, bintangnya bintang lima. Bukan bintang empat, Pak Menteri. Bintang 5, Hotel Nusantara bintang 5, hari ini. Kemudian besok akan di-grounbreaking lagi ada Indogrosir, ada rumah sakit, ada hotel lagi, dan juga ada training center-nya PSSI yang juga akan kita groundbreaking. Ada nanti enggak tahu enam atau delapan lapangan bola di sini, langsung dan selesai kira-kira enam bulan dan didanai langsung oleh FIFA. Artinya, internasional ini percaya pada kita. FIFA berikan PSSI, PSSI dibangun di sini.

Dan selama ini kita tidak memiliki training camp untuk sepak bola. Gimana sepak bola kita mau menang, training camp-nya saja enggak punya. Nanti begitu ini kita punya enam atau delapan lapangan bola di sini untuk training camp kita, lihat nanti dalam 5-10 tahun yang akan datang akan jadi apa timnas kita. Dilihat, percaya saya, akan merajai kita minimal di Asia, atau minimal lagi di Asia Tenggara. Enggak kalah terus, sekali main kalah, main kalah. Tapi sekarang sudah mulai menang, menang terus, sekarang ini sudah mulai menang-menang, lho. Hati-hati, kita di ASEAN Games juara, sudah mulai, hati-hati. Begitu punya training camp sepak bola kita, saya meyakini kita akan bisa menaikkan level timnas kita ke tingkat yang lebih tinggi.

Dan, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada sore hari ini Groundbreaking Hotel Nusantara bintang lima secara resmi saya nyatakan dimulai.

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sambutan Terbaru