Groundbreaking Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) di Kabupaten Banyumas,Provinsi Jawa Tengah, 3 Januari 2024

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 3 Januari 2024
Kategori: Sambutan
Dibaca: 780 Kali

Sambutan Presiden Joko Widodo pada Groundbreaking Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), 3 Januari 2024

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju, hadir bersama saya Pak Menteri Menko PMK, Pak Menteri Perhubungan, dan juga Pak Menteri PUPR. Nanti yang  bangun kampusnya Pak Menteri PUPR. Tapi dicek dulu, Pak Menteri, habisnya berapa;
Yang saya hormati Panglima TNI, [Pj.] Gubernur Jawa Tengah, Bupati banyumas;
Yang saya hormati Bapak Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto;
Yang saya hormati Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah beserta keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah Banyumas, seluruh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Purwokerto;
Para mahasiswa, Bapak-Ibu tamu undangan yang berbahagia, yang tidak bisa saya sebut satu per satu.

Alhamdulillah, hari ini kita akan melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Tadi Pak Rektor menyampaikan, mahasiswanya sudah berjumlah 17 ribu mahasiswa, fakultasnya ada 11 fakultas. Bisik-bisik, memang ruang kuliahnya kurang. Sehingga perlu dibangun gedung baru yang lantainya, berapa lantai, Pak Rektor? Empat belas lantai. Ini menjadi tertinggi mungkin di Purwokerto. Tadi juga Pak Rektor bisik-bisik, habisnya kurang lebih Rp200 miliar. Ini benar-benar sudah dihitung Rp200 miliar, benar ndak? Kalau benar Rp200 miliar, biar dibangun PU. Tapi jangan Rp200 [miliar], nanti dihitung Pak Menteri PU jadi Rp400 [miliar], waduh, dobel nanti. Kalau Rp200 [miliar], nanti biar dikerjakan oleh Pak Menteri PU.

Ini saya lihat tadi desainnya juga sangat bagus. Kita berharap memang di tahun 2030-an kita akan mendapatkan yang namanya bonus demografi dan dalam peradaban sebuah negara, itu hanya sekali akan kita peroleh. Biasanya sebuah negara kalau mendapatkan bonus demografi, itu bisa melompatkan negara itu menjadi negara maju atau tidak, diberikan kesempatan untuk melompat menjadi negara maju atau tidak. Di negara-negara Amerika Latin tahun ‘50-an, tahun ‘60-an, tahun ‘70-an, mereka sudah masuk menjadi negara berkembang. Tetapi sudah 50 tahun, sudah 60 tahun, mereka tetap menjadi negara berkembang, tidak bisa melompat menjadi negara maju. Kenapa? Karena tidak menggunakan kesempatan saat diberikan bonus demografi pada saat itu, usia-usia produktif pada tahun-tahun itu.

Kita di tahun 2030-an, 2035-an, ini akan mendapatkan bonus demografi yang kita harapkan kita bisa mengambil manfaat dan bisa melompatkan negara ini menjadi negara maju. Kuncinya, kuncinya ada di pembangunan sumber daya manusia, pembangunan sumber daya manusia. Oleh sebab itu, yang namanya future talent, future skill, kebutuhan talent yang mana yang harus kita dahulukan, sehingga kedodoran dan kesempatan itu hilang begitu saja. Kalau sudah hilang, cari opportunity seperti itu sudah sangat sulit.

Oleh sebab itu, saya berkali-kali menyampaikan betapa pentingnya kepemimpinan nasional di tahun 2024, tahun 2029, dan tahun 2034, karena di situlah kunci yang menentukan negara ini bisa melompat menjadi negara maju atau tidak. Pimpinan nasional itu tahu membawa negara ini ke arah maju dengan cara apa, dia harus mengerti, dia harus tahu.

Sehingga saya sampaikan berhati-hati, kita semuanya harus berhati-hati karena ini kesempatan yang hanya diberikan sekali dalam sebuah peradaban negara. Gerbangnya sudah kelihatan, tinggal membuka dan mengisinya. Kalau buka dan mengisinya benar, tepat, itulah negara maju Indonesia yang kita impi-impikan akan bisa kita capai. Dan, Universitas Muhammadiyah, khususnya Universitas Muhammadiyah Purwokerto bisa menjadi bagian dari itu. Tapi bukan skill saja, bukan urusan talent saja, tapi urusan character building itu juga menjadi kunci bagi pembangunan sumber daya manusia seutuhnya.

Oleh sebab itu, silakan mahasiswa angkat tangan yang hafal Pancasila. Yang saya tunjuk yang maju, ya boleh. Karena tadi saya lihat semangat banget. Iya. Silakan, dikenalkan nama.

Perwakilan Mahasiswa
Sebelumnya, assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Perwakilan Mahasiswa (Septi Auradisti dari Prodi D3 Keperawatan)
Perkenalkan, nama saya Septi Auradisti dari Prodi D3 Keperawatan.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Septi? Sudah kuliah di UMP berapa tahun?

Perwakilan Mahasiswa (Septi Auradisti dari Prodi D3 Keperawatan)
Baru semester satu.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Baru semester satu, berarti mahasiswa baru. Langsung, Pancasila, satu.

Perwakilan Mahasiswa (Septi Auradisti dari Prodi D3 Keperawatan)
Pancasila.
Satu, Ketuhanan Yang Maha Esa;
Dua, Kemanusiaan yang adil dan beradab;
Tiga, Persatuan Indonesia;
Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan;
Lima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, sudah betul sepedanya diambil, sudah. Iya, sudah. Dapat sepeda malah bingung. Ambil salah satu sepeda itu, diambil. Bawa pulang, kok masih tanya-tanya terus. Itu sepedanya bisa ditukar mobil, karena di situ ada tulisannya “Hadiah Presiden Jokowi” yang mahal itu. Bukan sepedanya yang mahal, itu capnya itu yang mahal. Masih ada lagi? Masih satu sepedanya. Tapi bukan urusan Pancasila. Sebutkan tiga jenis pupuk. Ini urusan pertanian ini. Iya, boleh. Kenalkan.

Perwakilan Mahasiswa
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Perwakilan Mahasiswa (Muhammad Yudi Santosa dari Prodi S1 Keperawatan)
Perkenalkan nama Muhammad Yudi Santosa dari Prodi Keperawatan S1.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Keperawatan?

Perwakilan Mahasiswa (Muhammad Yudi Santosa dari Prodi S1 Keperawatan)
Nggih.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Panggilannya tadi?

Perwakilan Mahasiswa (Muhammad Yudi Santosa dari Prodi S1 Keperawatan)
Yudi, Bapak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Yudi? Sebutkan tiga jenis atau tiga macam pupuk yang biasanya digunakan oleh petani untuk pemupukan, baik padi, baik tanaman lainnya.

Perwakilan Mahasiswa (Muhammad Yudi Santosa dari Prodi S1 Keperawatan)
Nggih. Jenis atau merek, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Gimana?

Perwakilan Mahasiswa (Muhammad Yudi Santosa dari Prodi S1 Keperawatan)
Jenis apa mereknya saja?

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo
Jenis, merek? Beda, memang beda. Jenis yang saya tanyakan. Sebentar, sebentar. Tadi apa jurusannya? Keperawatan?

Perwakilan Mahasiswa (Muhammad Yudi Santosa dari Prodi S1 Keperawatan)
Keperawatan. Nggih.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tapi ini urusannya pupuk, boleh. Kalau bener, berarti jagoan memang.

Mahasiswa 2 (Muhammad Yudi Santosa dari Prodi S1 Keperawatan)
Baik. Satu, pupuk urea.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Satu, pupuk urea, betul? Betul? Saya juga enggak paham-paham amat ini, tapi saya bertanya ini. Pupuk?

Perwakilan Mahasiswa (Muhammad Yudi Santosa dari Prodi S1 Keperawatan)
Urea.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Urea, betul.

Perwakilan Mahasiswa (Muhammad Yudi Santosa dari Prodi S1 Keperawatan)
Terus kemudian ada. Tadi urea sudah, terus…

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Betul pupuk Urea. Gini lho, jangan mentertawakan, siapa tadi?

Perwakilan Mahasiswa (Muhammad Yudi Santosa dari Prodi S1 Keperawatan)
Yudi, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Yudi. Jangan mentertawakan. Kalau pas di situ hafal Pancasila pas duduk, begitu sudah dekat saya hilang semuanya di sini. Ini pupuk juga sama, tadi di sana hafal, begitu maju hilang semuanya. Pupuk urea, betul satu.

Perwakilan Mahasiswa (Muhammad Yudi Santosa dari Prodi S1 Keperawatan)
Pupuk urea, terus kemudian…

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Apa lagi, apa? Pupuk urea, terus?

Perwakilan Mahasiswa (Muhammad Yudi Santosa dari Prodi S1 Keperawatan)
Pupuk kompos, ada kompos.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Pupuk kompos, iya betul. Itu masuk pupuk. Sebentar, satu lagi. Dapat sepeda lho, kalau itu kurang satu. Kalau enggak bisa satu lagi, enggak dapat. Banyak banget pupuk.

Perwakilan Mahasiswa (Muhammad Yudi Santosa dari Prodi S1 Keperawatan)
Pupuk RPK?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bukan. Bukan RPK.

Perwakilan Mahasiswa (Muhammad Yudi Santosa dari Prodi S1 Keperawatan)
Pupuk N, dari Pak Rektor pupuk NP, Pak. Pupuk NPK. Urea, terus tadi pupuk kompos, sama NPK.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, NPK betul.

Perwakilan Mahasiswa (Muhammad Yudi Santosa dari Prodi S1 Keperawatan)
Makasih, Pak Rektor.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Nanti sebagian dari komponen sepeda itu diberikan Pak Rektor. Nggih, Yudi, terima kasih, terima kasih. Kalau keperawatan, urusan pupuk kepleset-pleset dikit kan enggak apa-apa. Sopan banget Yudi.

Saya yakin Muhammadiyah dengan pengalaman panjangnya di bidang pendidikan akan menjadikan UMP sebagai kampus unggulan yang bereputasi internasional, kampus kebanggaan masyarakat Purwokerto yang akan berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia untuk bangsa dan negara.

Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pembangunan Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto saya nyatakan dimulai pada pagi hari ini.  Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sambutan Terbaru