‘Groundbreaking’ Makassar News Port, Presiden Jokowi: Dengan Tol Laut Biaya Transportasi Jauh Lebih Murah

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 22 Mei 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 27.236 Kali
Presiden Jokowi menandatangani sampul groundbreaking MNP disakaikan oleh Menko Kemaritima dan Gubernur Sulsel, di Makassar, Jumat (22/5)

Presiden Jokowi menandatangani sampul groundbreaking MNP disaksikan oleh Menko Kemaritiman dan Gubernur Sulsel, di Makassar, Jumat (22/5)

Setelah pagi harinya meresmikan Revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya dan Terminal Teluk Lamong, di Surabaya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Widodo meresmikan pemancangan pertama atau groundbreaking pembangunan Makassar New Port (MNP), di Terminal Penumpang Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (22/5) sore.

Dalam sambutanya Presiden menguraikan, 4 (empat) bulan lalu kita memulai pembangunan groundbreaking di Kuala Tanjung seluas 2.200 hektar untuk pelabuhan di sebelah barat, di Sumatera. Kemudian di Tanjung Priok mungkin 2018 akan meloncat kapasitas dari 5,5 juta Teus meloncat ke 15 Teus per tahun.

Selanjutnya tadi pagi di Surabaya juga sama, ada peresmian tetapi juga melanjutkan untuk memperbesar kapasitas dari 1,5 juta meloncat ke 4,2 juta Teus per tahun. Kemudian di Makassar sama, sekarang 560 ribu Teus per tahun dan dengan pembangunan ini nantinya akan meloncat kepada 4,2 juta Teus per tahun. Bulan Juli, nanti akan dimulai di Sorong, Papua yang  juga akan meloncatkan lagi mungkin 5 kali lipat dari sekarang.

“Artinya apa? Benar,  bahwa kita harus kembali ke laut, harus kembali ke laut karena 2/3 wilayah Indonesia adalah air adalah laut dan kita memiliki 17 ribu pulau, jangan melupakan itu,” kata Presiden Jokowi.

Oleh sebab itu, Presiden menilai konektivitas antar pulau itu sangat penting. Dan yang paling murah adalah dengan kapal, dengan konektivitas laut. “Inilah pentingnya tol laut, yang akan memunculkan sebuah daya saing yang baik,” tuturnya.

Presiden Jokowi meyakini, dengan tol laut biaya transportasi akan jauh lebih murah. Ia mengemukakan, saat ini biaya transportasi kita 3 kali lebih mahal, 3 kali lebih mahal, 2,5-3 kali lebih mahal. “Inilah yang akan terus kita tekan agar biaya itu menjadi sama dengan negara-negara yang lain. Sehingga pada akhirnya kalau biaya transportasi menjadi murah, biaya logistik menjadi murah, harga-harga yang diterima masyarakat nanti juga akan jatuh lebih murah,” paparnya.

Karena itu, Presiden Jokowi mengaku telah memerintahkan kepada Menko Kemaritiman untuk mencek betul berapa biaya loading dan unloading di pelabuhan, bongkar dan muat biayanya berapa. Dicek pungutannya ada tidak, pelayanan satu pintunya ada atau tidak, berapa hari itu akan selesai, dwelling time-nya juga, semuanya dihitung, semuanya dikalkulasi.

Kemudian sea freight cost-nya berapa, biaya untuk kapalnya berapa, semuanya dihitung. “Saya akan ikuti ini satu per satu, karena sekali lagi ini menyangkut nanti pada harga jual produk barang-barang kita baik di dalam negeri maupun daya saing nanti dengan negara-negara yang lain,” kata Presiden Jokowi seraya menekankan,  itulah pentingnya konektivitas antar pulau yang dinamakan tol laut.

Pada kesempatan itu selain dilakukan Groundbreaking Makassar New Port, juga dilakukan peresmian 3 (tiga) progam lainnya, yaitu revitalisasi 9 (sembilan) Pelabuhan dari Kalimantan sampai Papua yang dibiayai oleh Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun; Implementasi tol laut Bitung – Belawan dan Makassar – Belawan; dan Revitalisasi terminal penumpang di sepanjang wilayah Pelindo IV.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara itu, antara lain Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Gubernur Sulawesi Selatan, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Walikota Makassar, dan Direktur Utama Pelindo IV Mulyono. (Humas Setkab/ES)

 

Berita Terbaru