Gubernur Sulbar: Presiden Jokowi Tekankan Pembangunan Infrastruktur

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 2 Agustus 2017
Kategori: Nusantara
Dibaca: 7.250 Kali
Seskab dan Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar saat mengikuti Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2/8). (Foto: Humas/Rahmat)

Seskab dan Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar saat mengikuti Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2/8). (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan kepada pemerintah daerah Sulawesi Barat untuk membantu penyelesaian pembangunan insfrastruktur dan sarana prasarana.

Hal ini disampaikan Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Ali Baal Masdar usai mengikuti Rapat Terbatas yang membahas Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi Sulawesi Barat di Kantor Presiden, Rabu (2/8) sore.

“Penekanan Presiden harus semuanya infrastruktur sarana prasarana harus sudah bisa dibantu untuk segera diselesaikan,” tegas Ali Baal Masdar.

 

Saat ini, menurut Gubernur Sulbar itu, kondisi jalan-jalan di Sulawesi Barat baik jalan negara, jalan provinsi, maupun jalan kabupaten cukup baik. Meski ada beberapa yang membutuhkan perbaikan.

 

“Masih ada juga jalan strategis negara itu yang harus diperbaiki. Misalnya jalan Mamuju tembus Mamasa dan perbatasan Provinsi Sulawesi Selatan. Yang kedua adalah Jalan Bonehau-Kalumpang itu berbatasan dengan Tana Toraja,” tambah Ali Baal Masdar.

 

Pembangunan jalan ini diyakini Ali Baal Masdar akan mendorong sektor pariwisata, pelabuhan dan bandar udara. “Sekarang untuk Selat Malaka sudah antre kapal di sana. Dia harus mencari alternatif lain. Yaitu alternatif kedua, Selat Sulawesi. Itulah yang harus kita persiapkan ke depan,” ujarnya.

 

Lebih lanjut Gubernur Sulbar menyampaikan bahwa sektor ekonomi yang akan didorong di Provinsi Sulawesi Barat antara lain sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan. Karena ini memberikan kontribusi terbanyak pada baik lapangan kerja maupun pendapatan asli daerah.

 

Sektor lain yang juga akan didorong adalah sektor perindustrian. Sektor ini diharapkan mampu memberikan ruang kerja kepada ibu-ibu, orang tua, dan para pemuda-pemuda untuk berkreasi.

 

Kendala pembangunan yang dialami Sulbar, disampaikan Ali Baal Masdar masih berkenaan dengan pendanaan. Meski banyak perkebunan maupun perusahaan yang ada di Sulbar, lanjut Ali Baal, kebanyakan perusahaan tersebut memiliki kantor pusat di Jakarta.

“Seperti Sulbar ini kan sekarang PAD-nya saja hampir Rp200 miliar,” pungkas Ali Baal Masdar. (RMI/RAH/ES)

Nusantara Terbaru