Hadap Presiden, KEIN Sampaikan Rekomendasi Agar Pertumbuhan Ekonomi Bisa 7%

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 7 Juni 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 24.621 Kali
Ketua KEIN Soetrisno Bachir didampingi jajaran anggota KEIN menyampaikan keterangan kepada wartawan, usai diterima Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/6) siang. (Foto: Deny S/Humas)

Ketua KEIN Soetrisno Bachir didampingi jajaran anggota KEIN menyampaikan keterangan kepada wartawan, usai diterima Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/6) siang. (Foto: Humas/Deni)

Anggota Komisi Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) dipimpin ketuanya Soetrisno Bachir menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/6) siang.

Dalam kesempatan ini, selain melaporkan hasil kajian strategis masalah ekonomi dan industri, juga menyampaikan rekomendasi agar pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai angka 7%.

“Sekarang kita melihat pertumbuhan ekonomi kita 4,9% sehingga kita pesimis, padahal dari resources yang ada, baik dari sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun geografi Indonesia, itu memungkinkan pertumbuhan ekonomi kita tinggi dan berkualitas. KEIN memberikan masukan kira-kira tahun 2018 sudah bisa 7%, untuk itu perlu kerja keras dan ada acuannya untuk mencapai ke situ, atau syaratnya,” kata Soetrisno Bachir kepada wartawan.

KEIN juga menyoroti masalah suku bunga perbankan, yang meskipun saat ini sudah rendah, sebenarnya masih bisa lebih rendah lagi. Untuk itu, KEIN mendorong agar suku bunga perbankan bisa lebih rendah lagi supaya likuiditas yang ada di dunia usaha maupun masyarakat yang saat ini sedang kekeringan masih bisa mengalir lagi.

Terkait masalah pangan, KEIN juga memberikan masukan-masukan. Menurut Soetrisno, sebetulnya harga yang disampaikan oleh Presiden (daging Rp80.000/kg, red) itu bisa dilakukan, apakah itu harga gula, daging, dan sebagainya. Caranya, sebut KEIN,  dengan memotong mata rantai perdagangan yang begitu banyak,

Diskusi Stakeholder
Pada awal keterangannya Soetrisno Bachir mengatakan, secara reguler pihaknya menyampaikan apa yang sudah dilakukan, karena tugas KEIN adalah melakukan kajian-kajian strategis masalah ekonomi dan industri di Indonesia.

“Kemudian melalui diskusi dan forum pertemuan dengan para stakeholder, kita membuat semacam memo kepada Presiden sebagai laporan. Tentunya Presiden nantinya akan menggunakan laporan-laporan dari kami kepada menteri-menteri yang terkait,” jelas Mas Tris, panggilan akrab Soetrisno Bachir.

Selain itu, KEIN juga menyampaikan laporan kunjungan ke beberapa negara dalam rangka melakukan perbandingan atau mempelajari kesuksesan dari negara-negara seperti Jepang, Korea, di dalam menerapkan industrialisasi, dan juga membangun desa-desa di daerah-daerah.

Dalam audiensi dengan KEIN itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. (DND/ES)

Berita Terbaru