Hadapi Asian Games 2018, Indonesia–Inggris Sepakati MoU Informasi Penyelenggaran Event Olahraga Dunia

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 20 April 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 18.938 Kali
Presiden Jokowi dan Sejumlah Menteri dan Pejabat Berbincang Usai Mengadakan Pertemuan Dengan PM David Cameron (19/4) (Foto: Humas/Nia)

Presiden Jokowi dan Sejumlah Menteri dan Pejabat Berbincang Usai Mengadakan Pertemuan Dengan PM David Cameron (19/4) (Foto: Humas/Nia)

Presiden Joko Widodo, Selasa (19/4) siang waktu setempat, melakukan kunjungan kerja ke Kantor PM Inggris David Cameron di Downing Street Number 10, London, Inggris.

Pada saat pertemuan tete a tete antara Presiden Joko Widodo dengan PM David Cameron tengah berlangsung, di ruangan terpisah ditandatangani sejumlah nota kesepahaman (MoU) di berbagai bidang sebagai bentuk capaian yang diperoleh dari kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Inggris.

Ada lima nota kesepahaman  yang ditanda tangani kedua negara, yaitu MoU Kerja Sama Industri-Industri Kreatif, MoU Kerja Sama Pendidikan Tinggi, MoU Kerja Sama Informasi dan Pengalaman Dalam Menyelenggarakan Event Olahraga Dunia, dan Pengaturan tentang Kerja Sama Kelautan dan Perikanan serta MoU antara PT Garuda dengan Airbus dan Roll Royce.

MoU kerja sama informasi penyelenggaraan event olahraga dunia, memberikan kerangka untuk berbagi pengalaman dan informasi antara lain dalam strategi dan program untuk memaksimalkan pengembangan perdagangan, meningkatkan peluang bisnis, formulasi perencanaan dan investasi yang diharapkan dapat diperoleh dari penyelenggaraan event olahraga dunia.

Bagi Indonesia berbagi pengalaman dengan Inggris  tentang hal itu sangat penting mengingat Inggris pernah menjadi tuan rumah Olimpiade London pada tahun 2012, dan saat ini Indonesia tengah  mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Asian Games 2018.

Melalui MoU kerja sama industri kreatif, Pemerintah Indonesia dan Inggris membuka kesempatan untuk kerja sama lebih erat dalam peningkatan kapasitas dan pengembangan keahlian melalui pendidikan dan latihan bagi industri kreatif. Selain itu, MoU ini bisa menjadi pijakan untuk pengembangan model pembiayaan ekonomi kreatif termasuk sumber pembiayaan dan investasi. MoU ini juga menekankan pentingnya pengembangan jaringan kota-kota kreatif.

Pemerintah Indonesia dan Inggris juga menyetujui MoU kerja sama pendidikan tinggi yang diharapkan dapat membantu peningkatan pengembangan pendidikan di masing-masing negara. MoU ini juga dimaksudkan untuk mendorong pengembangan program bilateral antar lembaga pendidikan tinggi kedua negara dengan prinsip saling menguntungkan serta menyediakan beasiswa bagi pelajar kedua negara.

Satu lagi kesepakatan antar pemerintah adalah pengaturan untuk kerja sama kelautan dan perikanan. Nota kesepahaman ini merupakan turunan dari MoU Kerja Sama Maritim antar kedua negara yang ditandatangani di Jakarta, 27 Juli 2015. MoU ini membuka kerja sama pada sejumlah bidang antara lain:  kerja sama informasi untuk pemberantasan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) fishing, riset kelautan dan perikanan, konservasi keanekaragaman hayati, sistem manajemen perikanan dan peningkatan kapasitas SDM. Selain itu juga telah didirikan sebuah komite kerja teknis untuk membicarakan lebih lanjut kerja sama ini.

Sedangkan nota kesepahaman kerja sama yang ditandatangani antara Garuda Indonesia dengan Airbus dan Rolls Royce menekankan pengembangan kemampuan (skills development) sehingga Garuda  Indonesia mempunyai kemampuan untuk merawat engine RR Part serta mengembangkan kapabilitas Garuda Maintenance Facility (GMF) sehingga mampu merawat engine RR yang lebih besar dan luas. (UN)

Berita Terbaru