Hadapi Persaingan, Presiden Jokowi: Persiapkan Anak Muda Dengan Kejujuran dan Integritas

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 30 November 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 23.094 Kali
Presiden Jokowi menutup Tanwir I Pemuda Muhammadiyah, di Hotel Narita, Cipondoh, Tangerang, Banten, Rabu (30/11) sore. (Foto: Humas/Deni)

Presiden Jokowi menutup Tanwir I Pemuda Muhammadiyah, di Hotel Narita, Cipondoh, Tangerang, Banten, Rabu (30/11) sore. (Foto: Humas/Deni)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Pemuda Muhammadiyah untuk menyampaikan tentang integritas, tentang kejujuran, dan optimisme. Hal ini karena yang dihadapi sekarang ini adalah persaingan antar negara yang semakin sengit.

“Itu dibutuhkan sebuah semangat,” kata Presiden Jokowi saat menutup Tanwir I Pemuda Muhammadiyah, yang diselenggarakan di Hotel Narita, Cipondoh, Tangerang, Banten, Rabu (30/11) sore.

Presiden mengaku senang dengan Pemuda Muhammadiyah yang memiliki sebuah semangat yang militan. Bukan radikalis, bukan ekstremis, tetapi militan, karena memang persaingan makin berat.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menjelaskan, bahwa posisi daya saing Indonesia sekarang ini masih pada posisi yang nomornya jauh sekali kalau dibandingkan dengan negara tetangga.

Ia menyebutkan, ada tiga hal yang menyebabkan daya saing Indonesia masih jauh dari yang diharapkan. Yang pertama, yang berkaitan dengan korupsi. Kedua, yang berkaitan dengan inefisiensi birokrasi kita. Ketiga, kesiapan infrastruktur yang ketinggalan dengan negara tetangga.

Tiga hal itu, jelas Presiden, merupakan persoalan besar yang harus dihadapi kalau Indonesia ingin memenangkan persaingan dengan negara-negara lain.

“Itulah yang nanti dihadapi anak-anak muda Indonesia di tahun-tahun yang akan datang sampai 2040 karena di situ nanti ada bonus demografi,” jelas Presiden seraya menambahkan, kalau dapat memanfaatkan bonus demografi tersebut maka Indonesia akan memenangkan persaingan, karena usia yang sangat produktif akan muncul pada tahun-tahun tersebut.

Karena itu, Presiden Jokowi menekankan pentingnya anak-anak muda dipersiapkan dengan baik, bukan hanya masalah kecerdasan, bukan hanya masalah skill saja, bukan hanya masalah pelatihan-pelatihan vokasional/training.

“Bukan itu, tapi yang paling penting sekarang ini dan yang akan datang adalah integritas, kejujuran yang harus kita siapkan mulai dari sekarang,” tutur Presiden.

Menurut Presiden, itulah kekurangan besar kita. Ia menekankan, tiga hal itu yang harus diperangi bersama-sama.

“Kalau pemuda-pemuda Indonesia mempunyai semangat militansi seperti pemuda Muhammadiyah, saya yakin kita memenangkan pertarungan dan persaingan ini,” ucap Presiden.

Penutupan Tanwir I Pemuda Muhammadiyah yang mengangkat tema “Meninggikan akhlak, membumikan dakwah untuk Indonesia yang berkemajuan” itu dihadiri oleh Menteri Agama Lukman Hakim, Walikota Tangerang Arief Wismansyah, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, serta Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Simanjuntak. (DND/ES)

Video Terbaru:


Penyerahan Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016 (30/11)

Berita Terbaru