Hadapi Pilkada Serentak, Presiden Jokowi Ajak Ulama Terus Berikan Keteduhan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 21 Februari 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 14.602 Kali
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Zikir Kebangsaan dan Rakernas I Majelis Dzikir Hubbul Wathon, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (21/2) malam. (Foto: Humas/Oji).

Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Zikir Kebangsaan dan Rakernas I Majelis Dzikir Hubbul Wathon, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (21/2) malam. (Foto: Humas/Oji).

Terkait dengan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan digelar serentak di 171 daerah pemilihan pada 2018 ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh ulama agar terus memberikan keteduhan, kesejukan di seluruh wilayah pelosok tanah air, terutama di tempat-tempat yang berlangsung pemilihan, baik pemilihan gubernur (pilgub), pemilihan bupati (pilbup), maupun pemilihan walikota (pilwakot).

“Ini adalah pesta demokrasi rakyat kita. Jangan sampai di dalam pilkada yang ada terutama ini di media sosial saling mencela, saling mencemooh, saling menjelekkan, saling memfitnah, saling menebar kabar-kabar yang tidak benar, hoax yang itu sangat dilarang oleh agama kita,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Zikir Kebangsaan dan Rakernas I Majelis Dzikir Hubbul Wathon, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (21/2) malam.

Kepala Negara mengingatkan, dalam pesta demokrasi 5 tahunan ini, jangan sampai mengorbankan persatuan, persaudaraan, dan kerukunan. Ia mengajak para ulama untuk terus menjaga ukhuwah, ukhuwah Islamiyyah, dan ukhuwah wathoniyah kita.

“Dengan menjaga kerukunan, persaudaraan itulah kita akan bisa membangun negara yang kita cintai ini dalam rangka menyejahterakan memakmurkan rakyat,” tutur Kepala Negara.

Presiden Jokowi mengingatkan, biasanya kalau sudah masuk ke pilkada itu ada saja yang memanas-manasi, yang mengompor-ngompori, yang menyebarkan kabar yang tidak benar ada.

“Tapi insyaallah tahun ini enggak ada, tahun depan enggak ada,” ucap Presiden Jokowi.

Inilah, lanjut Presiden, tugas kita bersama, umaro, semuanya untuk menjaga agar negara tetap sejuk, aman, damai, tidak ada konflik-konflik sekecil apapun sehingga pembangunan, kesejahteraan, kemakmuran negara terus bisa ditingkatkan.

Silaturahmi Ulama – Umaro

Sebelumnya Presiden Jokowi mengemukakan, sebagai umaro dirinya berkepentingan untuk memperoleh saran, masukan-masukan, dan yang terutama, untuk memperoleh doa dari para ulama.

Ia menegaskan, silaturahmi antara ulama dan umaro harus terus ditingkatkan. Karena, selain ilmu agama yang bisa memandu umaro, ulama juga penyalur suara dari masyarakat, suara dari rakyat, suara dari umat, suara dari santri, suara dari pondok pesantren-pondok pesantren yang ada di seluruh tanah air.

Selain itu, pemerintah/umaro juga berkepentingan untuk menyampaikan kepada umat, kepada masyarakat, kepada rakyat mengenai program-program pemerintah yang telah dilakukan.

Pembukaan Zikir Kebangsaan dan Rakernas I Majelis Dzikir Hubbul Wathon itu dihadiri oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Ketua MUI KH. Ma’ruf Amin, dan ulama senior KH. Maimun Zubair. (FID/OJI/ES)

Berita Terbaru