Hadapi Revolusi Industri 4.0, Presiden Jokowi: Yang Penting Perbanyak Agen-Agen Transformasi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 27 November 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 20.034 Kali
Presiden Jokowi menjawab wartawan usai menghadiri Pertemuan Tahunan BI, di JCC Jakarta, Selasa (27/11) siang. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Jokowi menjawab wartawan usai menghadiri Pertemuan Tahunan BI, di JCC Jakarta, Selasa (27/11) siang. (Foto: JAY/Humas)

Pada bagian lain pidatonya saat membuka Kompas100 CEO Forum Tahun 2018, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (27/11) siang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, setelah tahapan besar insfratruktur plus hilirisasi industrialisasi, tahapan besar yang kedua yang akan dilakukan pemerintah adalah pembangunan dan penguatan  pembangunan sumber daya manusia (SDM).

“Kita sedang mendorong pendidikan vokasi, pelatihan keterampilan kerja. Tapi bukan hanya itu saja, saya ingin di mulai 2019 secara besar-besaran bagaimana kita merubah mindset, merubah pola pikir dari yang konsumtif ke yang produktif,” kata Presiden Jokowi.

Menurut Presiden, perlu penguatan kapasitas pimpinan dari tingkat desa, tingkat kecamatan, tingkat kabupaten, kota, provinsi sampai di pusat dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

“Kita harus bersama-sama melihat ini sebagai sebuah keutuhan, enggak bisa kita berpikir sektor-sektor, sektor-sektor. Enggak akan, sampai kapanpun tidak akan bisa melompat maju kalau cara berpikir kita masih sektoral seperti sekarang yang kita lihat,” tegas Presiden.

Untuk itu, menurut Presiden, kita harus banyak membangun agen-agen transformasi karena perubahan ini begitu sangat cepatnya. “Yang paling penting memang memperbanyak agen-agen transformasi baik di tingkat desa yang bisa kepala desa atau bisa di bawahnya, bisa di tingkat kecamatan, bisa di tingkat provinsi, bisa di tingkat kabupaten kota, semuanya,” kata Presiden saat menjawab wartawan usai acara pembukaan.

Selain itu, lanjut Presiden, agen-agen transformasi itu bisa di perusahaan-perusahaan swasta, bisa di perusahaan BUMN dan juga di tingkat nasional. Bisa juga dari serikat pekerja  agar kita memandang negara ini tidak sektoral, tapi utuh dalam sebuah kepentingan besar, yaitu bangsa dan negara, akan kita bawa ke sana.

“Termasuk dalam hal ini, menginjeksi agar skill bisa naik, kualitas keterampilan bisa naik. Saya kira arahnya ke sana,” sambung Presiden.

Kepemimpinan-kepemimpinan baik yang di level terbawah sampai ke level yang paling atas, lanjut Presiden, menjadi agen-agen transformasi sehingga itu yang diharapkan bisa membawa angin perubahan besar. (FID/JAY/ES)

 

Berita Terbaru