Hadiri Dies Natalis ke-60, Seskab Berharap Fikom Wujudkan Harmoni untuk Keunggulan Unpad
Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung, menyampaikan ucapan selamat Dies Natalis ke-60 Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan berharap Fikom memberikan dan mewujudkan harmoni untuk keunggulan Unpad.
”Kuliah di Fikom Unpad sungguh sangat menyenangkan. Walaupun tugasnya banyak, tetapi sebenarnya sangat menyenangkan,” ujar Seskab saat memberikan orasi ilmiah pada acara Dies Natalis ke-60 Fikom, Unpad, melalui virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Jumat (18/9).
Menurut Seskab, tugas yang diberikan memang banyak namun dengan menyelesaikannya lebih dulu tak sebanding dengan apa yang dipikirkan oleh para guru besar maupun dosen ketika memberikan tugas kepada mahasiswa.
”Sehingga kalau tugasnya diberikan hari ini, malam itu juga harus selesai. Maka, ketika kita datang satu minggu kemudian atau tiga hari kemudian kita tidak lagi memikirkan tugas itu,” kata Seskab menyampaikan kesan.
Pada kesempatan itu, Seskab juga menyampaikan bahwa dalam berbagai forum internasional baik WHO, G-20, APEC, ASEAN maupun yang lain belum ada satu lembaga atau negara pun yang dapat menjawab kapan pandemi akan berakhir.
”Tentunya yang bisa dilakukan adalah segera menemukan vaksin untuk membuat dan menyuntikkan kepada masyarakat secara masal. Maka, Indonesia beruntung sudah melakukan kerja sama dengan Tiongkok dan juga melakukan kerja sama dengan Uni Emirat Arab untuk mudah-mudahan pada bulan Desember paling lama bulan Januari kita bisa menyuntikan vaksin kita kepada masyarakat,” ujarnya.
Sekarang ini, menurut Seskab, Indonesia telah mendapatkan komitmen 190 juta vaksin Sinovac yang terdiri dari 30 juta vaksin Sinovac yang diproduksi di Uni Emirat Arab dan mudah-mudahan vaksin merah putih yang dikembangkan sendiri sekarang dan sedang pada tahap uji klinis bisa dimulai produksi secara masal pada pertengahan tahun 2021.
”Dengan demikian, maka persoalan yang menyangkut pandemi Covid-19 ini pelan-pelan bisa kita atasi,” imbuh Seskab.
Lebih lanjut Seskab menyampaikan bahwa vaksin baik itu Sinovac, Sinopharm, Levi, dan juga vaksin merah putih mungkin berbeda dengan vaksin yang lainnya, bukan berarti pandemi Covid-19 telah berakhir. Ia menambahkan bahwa berdasarkan uji klinis hingga hari ini, vaksin akan disuntikan kemungkinan besar setahun sekali atau disuntikan dua tahun sekali. Inilah, menurut Seskab, yang harus dipersiapkan dan dapat beradaptasi dengan kondisi ini.
”Pemerintah telah melakukan reform di berbagai hal, terutama reform di sektor keuangan, pendidikan, sektor birokrasi, ASN, dan sebagainya. Karena tidak mungkin kemudian kita tidak mempersiapkan diri dalam situasi yang seperti ini,” jelas Seskab. (TGH/EN)