Hadiri Muktamar PPP, Presiden Jokowi: Jangan Habiskan Energi Untuk Konflik Yang Tidak Perlu

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 April 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 31.869 Kali
Presiden Jokowi saat menghadiri acara Partai Persatuan Pembangunan di Asrama Haji Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (8/4). (Foto:BPMI/Kris)

Presiden Jokowi saat menghadiri acara Partai Persatuan Pembangunan di Asrama Haji Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (8/4). (Foto:BPMI/Kris)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja hadir sekaligus membuka Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan (PPP)  yang diselenggarakan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (8/4).

Presiden Jokowi menyebutkan dua alasan kehadirannya, yakni karena kehadiran KH Maimun Zubair dan alasan kedua adalah ditandatanganinya undangan oleh Ketua Umum PPP versi munas Bandung Suryadharma Ali dan Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy yang menandakan islah.

“Saya baca juga undangannya, saya teliti, yang tanda tangan Ketua Umum Pak Suryadharma Ali, di sebelahnya Sekjennya Ir. H. Romahurmuzy. Artinya ini islah benar,” kata Presiden Jokowi.

Presiden meyakini PPP cukup dewasa untuk melakukan konsolidasi internal. Kalau ada gesekan sedikit-sedikit tidak apa, tapi harus segera diselesaikan.

“Saya yakin, PPP cukup matang untuk menyelesaikan setiap perselisihan dengan ‘islah’,” tegas Presiden.

Lebih lanjut Presiden berpesan agar jangan menghabiskan energi untuk perdebatan yang tidak produktif dan jangan habiskan energi untuk konflik yang tidak perlu.

“Saya berharap sudah tidak ada lagi yang datang ke Menteri Hukum dan HAM. Kalau ke istana memperkenalkan pengurus yang baru,” kata Presiden.

Presiden juga menekankan,  bahwa persaingan dalam politik hanyalah satu kali dalam lima tahun, setelah itu bersama-sama lagi membangun bangsa. Di dalam pemilihan Presiden pun seperti itu, setelah bertarung kembali bersama lagi.

“Saya dengan Mas Prabowo juga baik. Saya ke rumah Mas Prabowo dan Mas Prabowo ke istana,” ujar Presiden.

Presiden mengharapkan Partai Persatuan Pembangunan semakin mengukuhkan peran strategisnya demi melahirkan kemajuan Indonesia. “Pemerintah akan menghormati dan menyambut baik setiap sumbangsih yang diberikan oleh PPP,” ujar Presiden.

Muktamar ini dihadiri pihak-pihak yang selama ini bertikai di PPP, seperti Romahurmuzy (Muktamar Surabaya), Fernita Darwis (Muktamar Jakarta), dan Epyarda Asda.

Turut hadir mendampingi Presiden, Ketua Majelis Syari’ah DPP PPP KH Maimun Zubair, Ketua DPD Irman Gusman, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy. (TKP/ES)

Berita Terbaru