Hadiri Munaslub Partai Hanura, Presiden Jokowi: Banyak Yang Lupa Beda Kritik Dengan Menghina

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 22 Desember 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 21.962 Kali
Presiden Jokowi dalam acara

Presiden Jokowi dalam acara peringatan HUT Partai Hanura ke-10 dan Pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Hanura, Rabu (21/12). (Foto: BPMI)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan,  bangsa Indonesia butuh energi termasuk Partai Hanura untuk mengatasi berbagai persoalan. Ia berharap jangan sampai energi kita habis untuk hal-hal yang tidak perlu, tidak produktif seperti yang kita alami akhir-akhir ini.

Saat menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun Partai Hanura ke-10 dan Pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Hanura, di Kantor DPP Hanura Jalan Mabes Hankam, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (21/12) malam, Presiden Jokowi menyindir berbagai kritik yang disampaikan ke pemerintah akhir-akhir ini, yang menurutnya berisi hasutan kebencian yang dapat merusak persatuan dan kesatuan Indonesia.

“Orang banyak yang lupa bedanya kritik dan menghina. Mana kritik mana menjelekkan. Orang tak bisa memilah mana kritik mana menghasut, ujaran kebencian, mana kritik mana makar gak bisa dibedakan. Padahal berbeda jauh sekali,” ucap Presiden Jokowi.

Presiden berharap jangan sampai energi bangsa Indonesia habis untuk mengurus hal itu, sehingga pembangunan menjadi terlupakan.

Oleh sebab itu, lanjut Presiden, Indonesia sebagai negara yang besar harus memiliki strategi yang dapat menghasilkan hal-hal produktif guna menghadapi masa depan yang lebih baik. Salah satunya adalah strategi ekonomi.

Apalagi kompetisi antar negara akan semakin sulit sehingga banyak yang harus dibenahi, mulai dari pemberantasan korupsi, inefisiensi birokrasi dan daya saing dengan negara lain. “Pertarungan dan kompetisi antara negara makin sengit, ini yang harus kita siapkan,” ujarnya.

Membangun dari Pinggiran

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan salah satu program prioritas pemerintahannya, yaitu pembangunan dari pinggiran.

Presiden pun menceritakan pengalamannya saat pertama kali mengunjungi Pos Lintas Bantas Negara (PLBN) Entikong, di Provinsi Kalimantan Barat, yang tidak layak pakai serta berbeda jauh dengan kondisi PLBN di negara tetangga.

Oleh karena itu, Presiden langsung memerintahkan jajarannya untuk membangun kembali PLBN Entikong yang lebih baik. Hasilnya, PLBN Entikong yang pagi tadi (21/12) diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi, kini menjadi kebanggaan tersendiri bagi rakyat Indonesia.

“Saya minta dua kali lipat. Tadi saya lihat, berani sombong kita. Lima kali lebih baik dari sekarang. Tidak percaya? Silakan ke Entikong,” ujar Presiden Joko Widodo.

Acara Hari Ulang Tahun Partai Hanura ke-10 dan Pembukaan Munaslub  Partai Hanura itu dihadiri oleh Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Ketua Umum DPP Hanura Wiranto.

Saat memberikan sambutan, Wiranto menyatakan mundur sebagai Ketua Umum DPP Hanura dan memilih untuk berkonsentrasi sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan. (BPMI/ES)

Berita Terbaru