Hadiri Perayaan Natal, Seskab: Doakan Bapak Presiden Bisa Makmurkan Bangsa

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 11 Januari 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 20.118 Kali
Seskab bersama Menteri PPPA dan Waseskab saat menghadiri Perayaan Natal di Lingkungan Kantor Kepresidenan di Gedung Krida Bhakti, Sekretariat Negara, Jakarta (9/1)

Seskab bersama Menteri PPPA dan Waseskab saat menghadiri Perayaan Natal di Lingkungan Kantor Lembaga Kepresidenan di Gedung Krida Bhakti, Sekretariat Negara, Jakarta (9/1)

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung dan keluarga menghadiri acara Perayaan Natal Oikumene Kantor Lembaga Kepresidenan dan Kementerian Koordinator, yang diselenggarakan di Gedung Krida Bhakti Sekretariat Negara, Jakarta, Sabtu (9/1) malam.

Pada awal sambutannya, Sekretaris Kabinet mengucapkan Selamat Natal kepada umat Nasrani yang berada di lingkungan keluarga besar Kantor Lembaga Kepresidenan dan Kementerian Koordinator yang hadir dalam perayaan Natal bertemakan Tuhan Datang Untuk Menyelamatkan Dunia Dari Kerusakan.

“Bagi kami, keluarga kami, Natal adalah sebenarnya tempat untuk bersyukur bahwa kita semua telah melampaui perjalanan yang panjang dan kita diberikan kesempatan untuk mengabdi,” ujar Pramono Anung.

Seskab menyampaikan bahwa para pejabat dan pegawai yang hadir beruntung berada dalam Lembaga Kepresidenan, yang terdekat dengan pengambil keputusan. Maka momen ini adalah momen yang sangat berharga untuk mengabdi bagi bangsa dan negara.

“Jadi ini adalah kesempatan kita semua untuk melihat Indonesia mudah-mudahan akan semakin baik,” seru Pramono Anung.

Menurut Seskab, setiap pemerintahan mempunyai pilihan kebijakan pembangunan. Sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, terdapat perubahan paradigma pembangunan yang sangat mendasar seperti subsidi BBM yang dicabut dan uang yang digunakan itu adalah untuk membangun infrastruktur.

“Kalau Bapak, Ibu, Saudara-saudara sekalian pergi ke Indonesia Timur misalnya mulai dari Wamena, Sorong, Pulau Komodo, dan banyak tempat lainnya, sekarang ini airport-nya itu lebih bagus dari tempat Ibu Sri Adiningsih (Ketua Wantimpres yang saat itu hadir) di Yogyakarta, jauh lebih bagus,” ujar Seskab memberikan contoh.

Karena dulu, lanjut Seskab, pembangunan selalu dari Jakarta, dari Jawa. Sekarang pembangunan diubah oleh Bapak Presiden. Pembangunan tidak lagi dari Java Centris tetapi dari timur, dari barat, dari tengah dan dari Indonesia.

“Maka dengan demikian kita doakan  Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, para menteri, para pengambil keputusan untuk bekerja dengan sungguh-sungguh, untuk bisa memakmurkan bangsa dan rakyat Indonesia,” ajak Seskab kepada seluruh umat yang hadir.

Menurut Seskab, Natal juga berarti bagaimana bertoleransi menjaga perbedaan, kemajemukan. Hal itu hadir dalam keluarganya.

“Saya dilahirkan dalam keluarga yang multikultur, ada yang beragama Islam, Nasrani, Kristen, Katolik,” ujar Seskab.

Maka kalau di dunia ini, lanjut Seskab, masih ada yang gontok-gontokan hanya karena paham, mazhab, agama, itu sebenarnya menunjukkan kekerdilan dari yang bersangkutan.

Adapun mengenai kidung pujian yang telah dikumandangkan oleh paduan suara, Pramono Anung menjelaskan bahwa lagu-lagu pujian dalam agama apapun, termasuk dalam Islam, yang pada intinya adalah secara vertikal kepada Tuhan, tetapi kita jangan melupakan juga hubungan horizontal sesama umat manusia. Jadi keseimbangan itulah yang sangat diperlukan.

Terkait dengan pemerintahan, Seskab berharap tahun 2016 ini adalah tahun kebangkitan bagi bangsa Indonesia karena pemerintah meyakini pilihan yang ada. Sebagai Sekretaris Kabinet, Pramono sering  menggelar rapat terbatas bagi Presiden dan Wakil Presiden, bahkan 2-3 kali sehari, untuk pengambilan keputusan.

“Kalau tidak seperti itu, bangsa ini tidak akan maju-maju. bangsa ini memerlukan seorang pemimpin yang sungguh-sungguh, yang ingin membangun rakyatnya, bangsanya, negaranya,” tegas Seskab.

Secara khusus, Seskab mengajak seluruh staf di lingkungan Kepresidenan dan Kemenko yang merayakan Natal pada saat itu untuk berdoa dan bekerja sekeras-kerasnya untuk kemajuan bangsa dan negara.

“Sekali lagi, saya mengucapkan Selamat Natal, Selamat Tahun Baru, dan mudah-mudahan damai buat kita semua. Terima kasih, shalom,” ucap Seskab seraya mengakhiri sambutannya.

Dalam perayaan Natal kali ini, Renungan Natal dibawakan oleh Pendeta Sukanto Limbong dan Doa Syafaat oleh Romo Yustinus Ardianto, Pr. Terdengar berbagai kidung Natal yang dikumandangkan oleh paduan suara (PS) yang terdiri dari PS Lembaga Kepresidenan, PS Talenta, PS Eben Haezer, PS Samaritan, PS Lidya HKBP Menteng, PS Nathania Ministry, dan Vocal Group Mervo.

Toleransi antar umat beragama juga mewarnai perayaan Natal tahun ini dengan kehadiran dari Paduan Suara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, di bawah pimpinan Ibu Ari Marwan Jafar, dan juga penampilan khusus dari band Sekretariat Negara.

Turut hadir dalam Perayaan Natal tersebut adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Prof. Yohana Yembise, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sri Adiningsih, Ibu Pramono Anung dan keluarga, Ibu Ari Marwan Jafar, serta para pejabat dan keluarga besar Kantor Lembaga Kepresidenan dan Kementerian Koordinator. (SLN/JAY/ES)

Berita Terbaru