Hadirkan Putri Tanjung, Setkab Gelar FGD Bahas Siniar Bagi Instansi Pemerintah
Sekretariat Kabinet (Setkab) melalui Asisten Deputi Bidang Hubungan Kemasyarakatan dan Protokol (Asdep Humas dan Protokol) menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) dengan tajuk “Podcast for Government: Cara Memulai Siniar Bagi Instansi Pemerintah, Kamis (26/08/2021).
DKT atau Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan secara daring ini menghadirkan Staf Khusus (Stafsus) Presiden Putri Tanjung, yang juga merupakan pemandu siniar atau podcaster di Program Ngobrol Sore Semuanya (NSS), sebagai narasumber. Selain itu, dihadirkan juga Kepala Biro Humas Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Yulia Jaya Nirmawati serta Produser Program NSS Sarah Nuri Syahida.
Dalam sambutan saat membuka diskusi, Deputi Bidang Dukungan Kerja Kabinet (DKK) Setkab Thanon Aria Dewangga menekankan bahwa insan kehumasan pemerintah harus bersifat dinamis dan mampu mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
“Saya melihat perkembangan teknologi informasi, perkembangan piranti teknologi demikian pesat. Saya memandang piranti teknologi ini dengan tugas-tugas kehumasan itu ibarat dua sisi mata uang. Jadi pada saat piranti teknologi itu bergerak, seharusnya tugas-tugas kehumasan pun bergerak mengikuti perkembangan piranti teknologi tersebut sehingga kita tidak ketinggalan,” ujar Deputi DKK.
Namun, Thanon juga mengingatkan agar humas pemerintah tidak hanya sekadar mengikuti setiap perkembangan TIK yang ada, tetapi juga harus mampu memilih teknologi yang tepat dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi tersebut untuk membantu pelaksanaan tugas kehumasan.
“Untuk itu, diperlukan strategi dan metode yang tepat bagaimana menggunakan piranti tersebut. Jangan sampai kita salah memilih karena tidak semua piranti teknologi yang baru, yang canggih itu sesuai dengan karakter dan juga kebutuhan kita,” tegasnya.
Terkait siniar atau podcast, dalam diskusi yang dihadiri oleh insan kehumasan dari sejumlah kementerian/lembaga (K/L) ini, Deputi DKK Setkab mengungkapkan pendapatnya bahwa teknologi ini sangat bagus dan dapat diadopsi oleh instansi pemerintah dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Beginilah seharusnya humas pemerintah. Jadi teman-teman dari humas pemerintah harus tetap bisa beradaptasi sehngga dia tetap berada di dalam hati masyarakat,” ujarnya.
Thanon juga menyampaikan apresiasinya kepada K/L yang telah memulai untuk menggunakan siniar dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Deputi DKK juga mengungkapkan rencana Setkab untuk memiliki siniar resmi dan berharap dengan diselenggarakannya diskusi kali ini dapat memberikan ilmu pengetahuan dan masukan untuk mewujudkan rencana tersebut.
“Siniar atau podcast saya pikir ini bagus sekali, bisa dipertimbangkan dan insyaallah ke depan kita akan segera untuk bisa meluncurkan podcast ini, setelah mendapatkan ilmu bekal yang didapatkan pada pagi hari ini dari para narasumber yang sudah mempunyai jam terbang,” pungkasnya.
Sementara itu, Asdep Humas dan Protokol Setkab Said Muhidin selaku penyelenggara menyampaikan bahwa pelaksanaan DKT ini bertujuan untuk mengetahui praktik siniar di pemerintahan serta mendapatkan perspektif baru dari para praktisi mengenai kondisi terkini perkembangan dunia TIK.
“Setkab merasa perlu untuk memperluas cakupan diseminasi informasi, bukan hanya melalui media digital yang sudah kita miliki saat ini, yaitu website, instagram, facebook, dan twitter tetapi juga melalui media yang baru yang saat ini kita sedang diskusikan, yaitu siniar atau podcast,” ujar Said.
Said berharap, keberadaan siniar resmi Setkab nantinya akan dapat memperkuat dan memperluas cakupan penyebarluasan informasi mengenai Setkab serta program dan kinerja kabinet pemerintahan.
Sedangkan, Stafsus Presiden Putri Tanjung dalam paparannya mengungkapkan bahwa siniar saat ini menjadi media penyampaian informasi yang banyak diminati oleh masyarakat, khususnya generasi muda.
“Podcast itu suatu media yang menarik karena ini sekarang banyak diminati sama anak-anak muda. Podcast itu adalah suatu yang bisa didengarkan kapan saja dan itu membuat informasi menjadi lebih personal,” ujarnya.
Putri pun mengapresiasi dan menyambut baik instansi pemerintah yang mulai mengadopsi podcast sebagai media penyampaian informasi.
“Saya sangat mendukung pemerintah untuk bikin podcast karena podcast sekarang menjadi media yang sangat diminati oleh banyak masyarakat dan belum terlalu populer. Jadi sekarang adalah saatnya yang sangat tepat [untuk memulai siniar],” ujarnya.
Lebih lanjut, Stafsus Presiden ini menekankan pentingnya instansi pemerintah untuk menjaga kualitas dari program siniar serta citra dari masing-masing institusi. Selain berkualitas, program siniar juga harus dibuat semenarik mungkin.
“Konten yang berkualitas itu harus. Kalau kita membuat acara yang kualitasnya bagus, dengan wawasan luas, serta menginspirasi, pasti viewers akan datang,” ujarnya.
Dalam membangun siniar yang berkualitas dan menarik tersebut, tegas Putri, diperlukan perencanaan yang detail sedari awal, mulai dari nilai, tujuan, strategi, tim kerja, keunikan, hingga target audiens.
“Jadi intinya, strateginya adalah build brand, dalam arti mau dilihat podcatst ini seperti apa, tujuannya apa, siapa audiensnya, dan apa yang membuat podcast ini berbeda. Itu yang pertama. Yang kedua, karena memang ini adalah podcast pemerintah, penting sekali ada satu orang yang didedikasikan untuk quality control,” pungkasnya.
Senada dengan Putri Tanjung, Produser Program NSS Sarah Nuri Syahida dalam paparannya juga menekankan pentingnya kualitas dari program siniar.
“Selalu mengutamakan kualitas konten, kreatif dalam menentukan konsep, serta memberikan pesan yang baik dan inspiratif,” papar Sarah.
Kepala Biro Humas Kementerian ATR/BPN Yulia Jaya Nirmawati, yang menjadi narasumber selanjutnya, menyampaikan bahwa pihaknya telah memanfaatkan siniar sejak Juli 2020.
“Podcast menjadi salah satu media komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk alat sosialisasi dan penyebaran informasi khususnya di bidang pertanahan dan tata ruang,” ujarnya.
Program siniar tersebut, imbuh Yulia, dikemas dalam bentuk cerita atau storytelling sehingga tidak hanya informatif tetapi juga lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
Diskusi Cara Memulai Siniar Bagi Instansi Pemerintah ini dihadiri oleh kurang lebih 170 peserta yang berasal dari K/L, Stafsus Presiden, anggota Komunitas Digital Setkab, serta pejabat dan pegawai perwakilan unit kerja yang ada di Setkab. (FID/UN)