Harapan Rakyat, Presiden Jokowi Minta KPU, Bawaslu Profesional Gelar Pilkada Serentak

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 November 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 21.292 Kali
Presiden Jokowi didampingi Menko Polhukam dan Ketua KPU menghadiri Rakornas Pilkada Serentak, di Ecopark Ancol, Jakarta, Kamis (12/11) pagi

Presiden Jokowi didampingi Menko Polhukam dan Ketua KPU menghadiri Rakornas Pilkada Serentak, di Ecopark Ancol, Jakarta, Kamis (12/11) pagi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada akhir 2015 merupakan agenda penting dalam perjalanan demokrasi, karena baru pertama kali rakyat di 269 daerah akan memilih 9 gubernur dan wagub, dan 224 bupati dan 36 walikota  secara serentak.

Presiden juga mengingatkan, adanya harapan rakyat agar pilkada bisa menjadi wahana pemenuhan hak-hak politik rakyat secara langsung, inklusif dan demokratis. “Harapan rakyat agar rotasi kepemimpinan daerah berjalan aman, berjalan secara damai, jujur, dan adil sesuai pilihan rakyat, dan menghasilkan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang memiliki kompetensi dan integritas tinggi,” kata Presiden Jokowi saat membuka Rakornas Pemantapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2015 di Ecopark Ancol, Jakarta, Kamis (12/11).

Untuk itu, Presiden Jokowi meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu), dan Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) memastikan hak-hak politik rakyat terjamin.

“Saya berharap KPU dan Bawaslu bisa menjaga profesional dan independensinya sehingga pilkada berjalan secara jujur dan adil. Saya tekankan soal ini karena dalam sebuah pertandingan politik yang sehat, sangat diperlukan aturan main yang jelas, serta wasit yang bekerja secara profesional. Ini semua harus dijaga betul,” pesan Presiden.

Presiden Jokowi juga meminta seluruh aparat keamanan selalu siap siaga menjaga keamanan selama pelaksanaan pilkada serentak, jangan berperan seperti ‘pemadam kebakaran’.

“Petakan dan identifikasi daerah-daerah rawan gangguan keamanan, lakukan langkah-langkah antisipasi sehingga gangguan keamanan dalam pilkada bisa dicegah,” tutur Presiden.

Kalau ada embrio kecil yang berpotensi untuk menganggu, Presiden Jokowi menginstruksikan untuk segera dilakukan pencegahan yang antisipatif. “Jangan sampai yang kecil membesar. Jangan sampai embrio kecil menjadikan kita malu. Sekecil apapun kejadian, baik Kapolres, Kajari, Dandim, Kajati Pangdam, Polda bisa mendeteksi secepatnya sebelum embrio membesar,” kata Presiden.

Rakornas Pilkada serentak itu diikuti oleh para Gubernur, Bupati,Walikota, Ketua KPU dari Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Bawaslu dan Panwaslu, para Pangdam, Danrem, dan Dandim, para Kapolda, Kapolres, para Kajati dan Kajari, dan para Kepala BIN daerah.

Sementara Presiden Jokowi hadir ke acara tersebut didampingi oleh Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Ketua KPU Husni Kamil Manik, dan Ketua Bawaslu dr. Muhammad. (SM/FID/ES)

 

Berita Terbaru