Hari Ini, Presiden Jokowi Lanjutkan Agenda KTT G-20 dan Gelar Pertemuan Bilateral

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 29 Juni 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 16.286 Kali
Presiden Jokowi berbincang dengan sejumlah tokoh dunia saat mengikuti KTT G-20, di Osaka, Jepang, Jumat (28/6) pagi. (Foto: Setpres)

Presiden Jokowi berbincang dengan sejumlah tokoh dunia saat mengikuti KTT G-20, di Osaka, Jepang, Jumat (28/6) pagi. (Foto: Setpres)

Pada hari ketiga kunjungannya di Osaka, Jepang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan melaksanakan serangkaian pertemuan bilateral dan menghadiri agenda forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).

Pertemuan bilateral yang akan dilakukan Presiden Jokowi akan dilaksanakan di Hotel New Otani dan arena G20 Intex.

Sebelumnya dua pertemuan bilateral telah dilaksanakan oleh Presiden Jokowi yakni bertemu Presiden Korea Moon Jae-In dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping.

Usai menghadiri pertemuan bilateral dengan beberapa pemimpin G20 dan Forum KTT, Presiden Jokowi dijadwalkan akan kembali ke Indonesia pada hari Sabtu (29/6) siang.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam rangkaian G20 di antaranya Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong.

Risiko Perang Dagang

Sementara itu, hal penting yang mengemuka dalam forum G-20 adalah mengenai isu perang dagang antara Amerika Serikat dan RRT.

Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde di forum G-20, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam keterangan pers di Hotel New Otani, Osaka, Jumat (28/6) menyampaikan dengan adanya risiko perang dagang ini pertumbuhan ekonomi dunia akan turun sebesar 0,5 %.

“Dengan demikian yang tahun sudah 3,5 persen tahun depan yang diharapkan bisa lebih baik jadi 3,6. Kalau perang dagang ini akan terus berjalan maka pertumbuhannya hanya akan mencapai 3,1 persen,” ujar Menkeu. (EN/GUN/ES)

 

Berita Terbaru