Hari Ini Presiden Jokowi Tinjau Hyundai, Menlu: Pemerintah Korsel Dorong Investasi ke Indonesia

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 26 November 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 737 Kali

Menlu Retno Marsudi menyampaikan media briefing di Lotte Hotel, Busan, Korsel, Senin (25/11) malam. (Foto: Deny S/Humas)

Usai mengikuti serangkaian acara pada Senin (25/11) kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungannya ke Korea Selatan (Korsel) Selasa (26/11) ini dijadwalkan akan mengikuti 3 (tiga) sesi acara terkait KTT ASEAN-RoK (Republic of Korea).

“Yang satu adalah ASEAN RoK 30 and 30. Yang kedua adalah mengenai Innovation Showcase, dan yang ketiga adalah Retreat yang akan membahas mengenai situasi kawasan dan global plus ada beberapa peninjauan,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi  di Hotel Lotte, Busan, Korsel, Senin (25/11) malam.

Terakhir, lanjut Menlu, sebelum berangkat kembali ke Jakarta, Presiden Jokowi akan melakukan peninjauan ke pabrik Hyundai.

Dorong Investasi ke Indonesia

Mengenai pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dan Presiden Korsel Moon Jae-in, Menlu Retno Marsudi mengemukakan, kalau dilihat secara keseluruhan pembicaraan antara kedua presiden dalam situasi dunia yang tidak begitu baik saat ini, tetapi hasil dari pertemuan tersebut sangat baik.

“Kenapa sangat baik? Karena pertama, di tengah orang bicara masalah proteksionisme dan sebagainya maka Indonesia dan Korea berhasil menyelesaikan negosiasi Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK CEPA). Jadi, tadi ditandatangani oleh Pak Menteri Perdagangan itu adalah deklarasi selesainya negosiasi IK CEPA,” jelas Menlu seraya menambahkan, kedua presiden sepakat bahwa IK CEPA akan ditandatangani pada awal 2020.

Adapun dari sisi investasi, menurut Menlu, telah dibahas beberapa investasi dari sisi swasta. Tetapi dari sisi pemerintah adalah komitmen pemerintah Korea untuk terus mendorong investasi Korea untuk masuk ke Indonesia.

“Salah satu yang besar yang besok akan dikunjungi Bapak Presiden adalah tentunya Hyundai dan ini merupakan satu yang baru tetapi cukup besar dan mudah-mudahan akan terus berkembang,” sambung Menlu.

Sementara terkait dengan pengembangan atau persiapan relokasi ibu kota, menurut Menlu, telah ditandatangani kerja sama oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan mitranya.

Pada intinya, lanjut Menlu, kerja sama tersebut mengatur beberapa bidang kerja sama antara lain pembangunan kota dalam perspektif kewilayahan kemudian perencanaan dan perancangan kota, pembangunan di bidang pekerjaan umum dan perumahan termasuk rekayasa konstruksi, teknologi, dan manajemen yang menyangkut jalan, jembatan, air bersih, air baku, bendungan pengendalian, banjir, air minum, sistem drainase, persampahan, air limbah domestik, perumahan, dan gedung.

Bentuk kerja samanya, menurut Menlu, antara lain bentuk current informasi, berbagi pengalaman, pengetahuan, san teknologi, penugasan tenaga ahli, peningkatan kapasitas dan juga kerja sama-kerja sama teknis dan disepakati kedua belah pihak. (EN/DNS/ES)

Berita Terbaru