Harus Netral, Seskab: Tidak Ada Penugasan Presiden Untuk Menangkan Calon Tertentu Dalam Pilkada

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 26 Juni 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 10.602 Kali
Seskab Pramono Anung menjawab wartawan usai rapat terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/6) sore. (Foto: JAY/Humas)

Seskab Pramono Anung menjawab wartawan usai Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/6) sore. (Foto: Humas/Jay)

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menegaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah menugaskan siapapun untuk memenangkan calon tertentu dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan digelar secara serentak di 171 daerah pemilihan, Rabu (27/6) besok.

“Tadi saya bertiga dengan Presiden dan dengan Mensesneg ingin mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh salah satu ketua umum partai, di mana Presiden sebagai kepala negara, kepala pemerintahan menugaskan kepada Ketua Umum Partai Golkar untuk memenangkan Ibu Khofifah (Cagub Jatim), itu sama sekali tidak benar,” tegas Seskab kepada wartawan usai Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/6) sore.

Ditegaskan Seskab, tidak pernah ada penugasan oleh Presiden kepada siapapun, karena Presiden harus netral. Walaupun secara pribadi tentunya Presiden mempunyai kedekatan dengan keluarga Bung Karno, lanjut Seskab, itu adalah ikatan secara pribadi.

Seskab menjelaskan, pertemuan Presiden misalnya dengan Puti Guntur Soekarnoputri (Cawagub Jatim), Djarot Syaiful Hidayat (Cagub Sumut), dengan Ganjar Pranowo (Cagub Jateng) adalah dalam kapasitas Presiden sebagai pribadi.

“Itu yang ingin kami sampaikan, sehingga karena besok mau pilkada ini kan simpang siur, bahwa seakan-akan ada penugasan dari Presiden untuk memenangkan calon tertentu, kami tegaskan tidak ada,” ucap Seskab.

Pantau Pilkada

Mengenai apa yang dilakukan pada hari H Pilkada Serentak, Rabu besok, Seskab Pramono Anung mengatakan,  Presiden Jokowi akan memantau jalannya pilkada. “Kemungkinan beliau ada di Bogor atau Jakarta, beliau tidak ke daerah besok,” terangnya.

Seskab juga menyampaikan, bahwa Presiden Jokowi memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta. Karena itu, Presiden tidak punya hak pilih dalam Pilkada Serentak, besok. (RSF/ES)

Berita Terbaru