Hubungkan Pulau Yamdena dan Pulau Larat, Pemerintah Bangun Jembatan Wear Arafura

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 1 Mei 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 22.157 Kali

 

Jembatan Wear - Arafura yang menghubungkan Pulau Yamdena dan Pulau Larat di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku. (Foto: Kementerian PUPR)

Jembatan Wear – Arafura yang menghubungkan Pulau Yamdena dan Pulau Larat di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku. (Foto: Kementerian PUPR)

Membangun Indonesia dari pinggiran menjadi salah satu Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun jalan dan jembatan di kawasan perbatasan dan pulau-pulau terdepan Indonesia salah satunya Jembatan Wear – Arafura yang menghubungkan Pulau Yamdena dan Pulau Larat di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku. 

Di Pulau Yamdena terdapat Kota Saumlaki yang menjadi Ibu Kota Kabupaten MTB. Meski menjadi bagian Provinsi Maluku, namun letak kedua pulau tersebut berada di Tenggara Kota Ambon sebagai bagian dari pulau-pulau terdepan Nusantara berbatasan dengan Australia dengan dipisahkan oleh Laut Arafura.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dengan semakin lancarnya konektivitas di kawasan perbatasan dan pulau terdepan Indonesia akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi, serta memeratakan hasil-hasil pembangunan.

Sementara itu Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVI Ambon Satrio Sugeng Prayitno mengatakan Jembatan Wear – Arafura memiliki panjang 323 meter. “Progresnya saat ini sudah mencapai 75 persen. Bila melihat trend, penyelesaian konstruksi bisa lebih cepat dari rencana kontrak yakni bulan September 2018,” kata Satrio di lokasi pembangunan jembatan.

Pembangunan Jembatan Wear Arafura dimulai bulan Desember 2016 dengan anggaran Rp123 miliar dan dikerjakan oleh kontraktor PT. Nindya Karya.

Pulau Yamdena dan Pulau Larat merupakan bagian dari pemantauan kondisi jalan dan jembatan di 9 pulau di Provinsi Maluku yang dimulai sejak 26 April 2018. Pulau lainnya yang dikunjungi adalah Pulau Babar, Marsela, Selaru, Moa, Wetar, Leti, dan Pulau Kisar.

Ditambahkan Satrio, Pulau Larat ukurannya lebih kecil dari Pulau Yamdena, namun mensuplai kebutuhan produk pertanian dan perikanan ke Pulau Yamdena yang memiliki kondisi tanah kurang subur. Pulau Yamdena memiliki objek wisata alam di Desa Bomaki yakni pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk.

Kementerian PUPR melalui BPJN XVI Ambon, Ditjen Bina Marga menganggarkan kegiatan preservasi dan rekonstruksi jalan dan jembatan di Pulau Yamdena sepanjang 156 km sebesar Rp 18,93 miliar. Jalan tersebut menghubungkan Pelabuhan Saumlaki ke Jembatan Wear Arafura.

Dari anggaran tersebut dilakukan peningkatan kualitas jalan melalui rekonstruksi dan rehabilitasi jalan yang rusak sepanjang 3,6 km. Untuk preservasi jalan nasional di Pulau Larat sepanjang 48 km dialokasikan anggaran sebesar Rp16,73 miliar, dimana 4 km diantaranya dilakukan pekerjaan rehabilitasi kondisi jalan. (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR/EN)

Berita Terbaru