Hujan Turun, Hotspot Di Sumatera Dan Kalimantan Berkurang
Hujan mulai mengguyur sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan sejak Selasa (27/10), meredakan kabut asap, menyegarkan udara, meningkatkan jarak pandang, dan memperbaiki mutu udara.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Kamis (29/10), hujan merupakan Kombinasi antara hujan buatan dan hujan alami.
Sutopo menambahkan bahwa BMKG memprediksikan seminggu ke depan akan banyak hujan di Sumatera dan Kalimantan.
“Awan tersedia cukup banyak sehingga hujan buatan akan diintensifikan,” kata Sutopo.
Tercatat hujan turun dengan intensitas ringan-sedang-lebat sejak 27 hingga 28 Oktober adalah:
* Riau (Pelalawan, Kampar, Rokan Hulu, Siak, Tembilahan, Dumai).
* Jambi (Kota Jambi, Kuala Tungkal, Berbak, Telanai, Tanjung Jabung Timur).
* Kalsel (Tanah Bumbu, Banjar, Kotabaru).
* Kalteng (Palangkaraya).
* Kaltim ( Samarinda, Berau).
Berdasarkan pantauan satelit Terra Aqua pada Rabu (28/10) pukul 16.00 WIB, hotspot di Sumatera 9 titik (Lampung 3, Sumsel 6) sedangkan di Kalimantan 282 titik (Kalteng 169, Kaltim 86, Kalsel 27).
Hujan telah menyebabkan jarak pandang dan cuaca membaik.
Di Padang jarak pandang 1.000 m berasap, Pekanbaru 1.200 m berasap, Jambi 1.700 m berasap, Palembang 2.000 m berasap.
Sedang di Kalimantan: Pontianak 10.000 m berawan, Ketapang 500 m guntur, Palangkaraya 600 m berasap, Banjarmasin 8.000 m cerah berawan.
Begitu juga indeks kualitas udara (PM10) juga menunjukkan membaik. Jika sebelumnya Riau, Jambi dan Palangkaraya selalu level Berbahaya. Sore ini membaik kualitas udaranya. Di Pekanbaru 184 ugr/m3 tidak sehat, Jambi 252 sangat tidak sehat, Palembang (alat rusak), Pontianak 44 baik, Banjarbaru 33 baik, Samarinda 30 baik, Palangkaraya 416 berbahaya. (BNPB/ES)