Keterangan Pers (Doorstop) Presiden Republik Indonesia Setelah Peninjauan SRMA 10 Margaguna, Jakarta Selatan di SRMA 10 Margaguna, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta Kamis, 11 September 2025

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 September 2025
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 143 Kali

Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)

Salah satu Sekolah Rakyat, hari ini sudah 100 [Sekolah Rakyat] yang beroperasi. Saya dapat laporan akhir September, dua minggu lagi, tiga minggu lagi, akan jadi 165 Sekolah Rakyat. Insyaallah Oktober saya diminta meresmikan. Jadi saya tadi melihat, saya kira cukup berprestasi. Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, para guru, wali asrama, semua pihak yang telah bekerja keras, saya tidak menduga bisa begini cepat. Tahun depan akan kita tambah 100 [Sekolah Rakyat] lagi ya, 100 [Sekolah Rakyat] lagi, terus tiap tahun 100 [Sekolah Rakyat], sasaran kita 500 Sekolah Rakyat di titik-titik, kantong-kantong rakyat kita yang paling tertinggal, rakyat kita yang paling ekonominya susah, kalau istilah statistik desil 1 dan 2. Tapi saya sedang juga merencanakan untuk desil 2, 3, 4, dan 5, ini sedang kita rencanakan ya, supaya semua anak-anak kita harus mengalami pendidikan dengan fasilitas yang bagus. Kita tidak boleh ketinggalan dengan bangsa lain. Itu cita-cita kita, insyaallah akan sampai ke situ. Tapi alhamdulillah Sekolah Rakyat, ini anak-anak yang putus sekolah bisa sekolah, anak-anak yang tadinya mungkin merasa rendah diri karena orang tuanya sangat susah hidupnya, kita tarik ke luar, kita beri lingkungan yang sebaik-baiknya supaya dia percaya diri dan dia dapat pendidikan yang terbaik, yang bisa kita berikan. Jadi kita tidak mau membiarkan dan berharap ada perbaikan alamiah, tentunya itu harapan kita, tapi kalau bisa, kalau perlu kita intervensi, kita bantu, kita bantu, kita bantu.

Saya kira itu dari saya.

Wartawan

Ada catatan atau perbaikan yang perlu dilakukan enggak Pak, dari kunjungan pertama ini?

Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)

Ya, selalu ada harapan kita. Tapi ini sebetulnya kampus yang sangat baik ini, ya. Saya kira untuk sekolah di Indonesia ini sudah sangat-sangat baik. Tempat tidurnya bagus, tiap tiga siswa, tiga siswi atau tiap dua siswa satu kamar mandi. Saya dulu di Akademi Militer kita 60 orang kamar mandinya loss, gitu, pakai gayung.

Wartawan

Pak, bagaimana pemanfaatan teknologi yang bakal diterapkan di Sekolah-sekolah Rakyat nantinya, Pak, seperti laptop, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)

Ya, jadi kita ingin mengejar ketertinggalan ya. Kita sudah investasi sangat besar di pendidikan. Tapi kita harus sadar, harus koreksi, ya kita akui mungkin belum efisien, masih banyak kebocoran. Kita sadar sendiri kekurangan-kekurangan pasti. Tapi kita sudah, jangan mikir yang lalu, kita perbaiki yang sekarang. Jadi sekarang kita all out. Kita mau hemat, kita mau selamatkan sumber daya kita, ya. Kita harus, harus kita berantas korupsi. Sisa uang yang begitu banyak kita investasi kepada pendidikan, karena anak-anak kita adalah masa depan kita. Jadi itu, dengan kalau perlu dan tidak kalau perlu, kita harus pakai teknologi. Sekarang pun kita sudah sebarkan tapi baru mampu satu sekolah satu layar digital pintar, istilahnya smart digital screen, baru mampu satu sekolah satu. Berarti tahun ini kita harapkan 330 ribu sekolah akan dapat. 10 November saya dapat laporan, 10 November 100 ribu sekolah akan dapat. Sekarang baru 10 ribu [sekolah]. 100 ribu [sekolah] 10 November.

Tahun depan kita tambah satu sekolah tiga layar. Idealnya nanti satu kelas satu layar. Di situ pelajaran-pelajaran dengan konten yang terbaik, animasi, dan kita bisa long distance educationtele-education. Karena apa? Untuk membantu daerah-daerah terluar, terpencil, juga daerah-daerah di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi yang guru-gurunya kurang, kurang guru, atau gurunya juga mungkin penatarannya agak terbatas. Ada guru-guru yang terbaik, tiap mata pelajaran kita akan seleksi, mungkin 20-30 guru terbaik tiap mata pelajaran akan siaran dari studio jarak jauh. Berarti secara teoritis guru ini bisa bantu semua kelas di seluruh Indonesia. Jadi itu tadi, teknologi kita gunakan ya. Dan, juga smart tv ini interaktif. Jadi itu kamera juga. Jadi saya dari pusat, saya bisa lihat kelas yang enggak ada gurunya. Saya bisa lihat kelas yang mungkin gurunya kewalahan atau gurunya …. Jadi ini kita bisa lihat. Jadi ini saya, ya kita we try or back, kita akan berusaha segala cara untuk anak-anak kita disiapkan, dididik yang terbaik. Kita tidak boleh kalah karena dunia akan datang penuh dengan persaingan yang ketat.

Wartawan

Pelantikan menteri, Pak, Menko Polkam dan Menpora gimana, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)

Iya, nanti tunggu. Tunggu waktunya biar kalian ada semangat.

Sekretaris Kabinet (Teddy Indra Wijaya)

Oke, baik, terima kasih. Kita ke Sekolah Rakyat dulu ya.

Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)

Okey ya. Sekolah Rakyat, Sekolah Rakyat, nanya Menko Polkam. Tenang, tenang, tenang.

Wartawan

Kualitas guru-guru seperti apa? Dan, kalau di daerah kan mereka jauh-jauh jaraknya untuk ke sekolah Pak. Apakah ada asrama? Karena ada beberapa guru yang bilang rumahnya jauh-jauh, standarnya seperti apa?

Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)

Ya, ya, kita akan perbaiki, kita akan perbaiki, ya. Dan, kita akan buktikan kita tidak hanya angan-angan. Punya angan-angan, punya visi, kita harus mulai dengan cita-cita, mulai dengan impian, tapi kita harus mencapai dengan riil. Sekarang sudah ada 100 Sekolah Rakyat riil. Minggu depan, dua minggu lagi, dua minggu lagi 65 [Sekolah Rakyat], tahun depan 100 [Sekolah Rakyat] lagi, 100 [Sekolah Rakyat] lagi, 100 [Sekolah Rakyat] lagi. Nanti sekolah yang lain kita perbaiki semua ya. We make the impossible-possible. Yang tidak mungkin kita bikin mungkin, dengan niat, dengan kepercayaan diri, dengan tekad ya. Selalu think big, do or bestMake the impossible?

Menteri Pendidikan Periode 2009-2014 (Mohammad Nuh)

Make the impossible-possible.

Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)

Ajaran beliau, mantan Menteri Pendidikan, mantan Menteri Komdigi.

Wartawan

Berarti akan ada pelatihan terus menerus ya, Pak, untuk guru-gurunya?

Presiden Republik Indonesia (Prabowo Subianto)

Terus-terus. Dan, inilah tadi smart tv, mereka bisa belajar juga di luar. Karena kontennya itu 24 jam. Dia bisa kembali lagi, bisa kembali lagi. Kalau nanti murid-muridnya kurang ini, bisa ulangi lagi pelajaran, bisa ulangi. Dan, itu juga bisa diakses dari handphone, semua konten bisa dari handphone. Guru pulang, dia bisa buka. Jadi kita interaktif. Jadi nanti saya kira ada interaktif ya, ada interaktif nanti sama Dikdasmen, guru-guru kita bikin kelas penataran khusus ya. Teknologi akan membuat ini kita mampu laksanakan. Oke. Terima kasih. ###

Keterangan Pers Terbaru