Indonesia – Filipina Sepakat Tingkatkan Volume Perdagangan 2 Kali Lipat

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 9 Februari 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 49.387 Kali
Presiden Jokowi bersama Presiden Filipina Benigno Aquino III menyampaikan keterangan pers seusai pembicaraan bilateral, di Istana Malacanang, Senin (9/2)

Presiden Jokowi bersama Presiden Filipina Benigno Aquino III menyampaikan keterangan pers seusai pembicaraan bilateral, di Istana Malacanang, Senin (9/2)

Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Filipina sepakat untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara dua kali lipat pada tahun 2016 mendatang. Kesepakatan ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konperensi pers bersama Presiden Filipina Benigno S. Aquino III, di Istana Malacanang, Manila, Filipina, Senin (9/2) sore.

Sebelumnya Presiden Jokowi dan Presiden Aquino III memimpin delegasi negara masing-masing dalam pembicaraan bilateral yang digelar sebagai rangkaian kunjungan Presiden Jokowi ke negara tersebut, Minggu – Senin (8-9 Februari).

“Terkait kerjasama di bidang ekonomi, kita sepakat untuk meningkatkan volume perdagangan dua kali. Lipat pada tahun 2016. Kita juga ingin mengundang investasi dibidang maritim, dibidang perikanan, dibidang energi dan ingin mendorong kerjasama di bidang pertanian, perikanan, perkebunan, farmasi dan perdagangan antara BUMN kita,” kata Presiden Jokowi.

Presiden juga menyebutkan, Indonesia dan Filipina juga sepakat untuk segera memulaiperundingan batas kontinen, kemudian meninjau kembali perjanjian lintas batas 1975, dan perjanjian patroli perbatasan 1975.

Adapun terkait kerjasama Polhukam, menurut Presiden Jokowi, terkait mengenai pemberantasan narkoba dan penanggulangan bencana, pengadaan alutsista bagi Filipina, kerjasama di bidang maritim dan mekanisme kerjasama bilateral Indonesia, Malaysia, Filipina untuk penanganan nelayan Bajo ke depan.

“Kita juga mengapresiasi kepada pemerintah Filipina terkait perlindungan WNI, termasuk WNI  keturunan Indonesia di Filipina,” kata Jokowi.

Terkait hubungan masyarakat , menurut Presiden Jokowi, pemerintah  juga ingin meningkatkan kerjasama pendidikan dua arah melalui sisters school, university to university, pertukaran guru dan siswa serta beasiswa bagi warga negara Filipina di Filipina Selatan.

Dalam kesempatan itu, Presiden Joko juga menyampaikan undangan kepada Presiden Benigno Aquino III untuk menghadiri peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika bulan April yang akan datang di Kakarta dan di Bandung, serta berpartisipasi, pada World Economic Forum on East Asia 2015 di Bali.

21 Dentuman Meriam

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana tiba di Istana Malacanang, Manila, pada Senin (9/2) siang. Kehadiran Presiden Jokowi dan rombonga disambut langsung oleh Presiden Benigno S. Aquino III beserta Maria Elena A. Cruz (kakak kandung Presiden Republik Filipina) di depan Bonifacio Hall, Istana Malacanang.

Diiringi 21 dentuman meriam upacara penyambutan dilanjutkan dengan dikumandangkannya lagu kebangsaan kedua negara.

Mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana dalam kesempatan itu antara lain Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menter Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anis Baswedan, Meteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Gubernur Lemhanas Budi Susilo S, Kepala BNN Komjen Pol Anang Iskandar, dan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid.

(SK/ES)

 

 

Berita Terbaru