Indonesia Hadapi Tantangan Besar, Presiden Jokowi: Semua Harus Produktif, Jangan Pesimis

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 16 Juli 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 12.611 Kali
Presiden saat memberikan kuliah umum pada Angkatan ke-2 Pendidikan Bela Negara Partai Nasional Demokrat (Nasdem), di Gedung ABN Nasdem Pancoran, Jakarta, Senin (16/7). (Foto: Humas/Oji)

Presiden saat memberikan kuliah umum pada Angkatan ke-2 Pendidikan Bela Negara Partai Nasdem, di Gedung ABN Nasdem Pancoran, Jakarta, Senin (16/7). (Foto: Humas/Oji)

Sebagai negara yang sangat besar, yang memerlukan waktu terbang 9 jam 15 menit dari ujung Barat sampai ujung Timur, ditambah dengan banyaknya perbedaan, Indonesia pasti menghadapi tantangan atau ancaman yang sangat besar.

“Oleh karena itu, semua rakyat di negeri ini harus produktif, harus memiliki etos kerja yang baik, dan tidak gampang menyerah,” kata Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) saat memberikan kuliah umum pada Angkatan ke-2 Pendidikan Bela Negara Partai Nasional Demokrat (Nasdem), di Gedung ABN Nasdem Pancoran, Jakarta, Senin (16/7) pagi.

Di dalam negeri, lanjut Presiden, tantangan yang sekarang ini dihadapi adalah radikalisme, intoleransi, terorisme, korupsi saat ini maupun ke depan, kemiskinan, dan kesenjangan.

Sementara tantangan dari luar adalah perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, juga revolusi Industri 4.0 yang akan menjadi tantangan kalau bangsa Indonesia tidak mempersiapkan diri dan tidak bisa mengikuti.

“Kita harus tahu artificial intelligence, kita harus tahu, internet of thing kita harus tahu, big data kita harus mengerti. Karena revolusi Industri 4.0, McKinsey Global Institute mengatakan bahwa perubahan revolusi Industri 4.0 ini perubahannya 3.000 kali lebih cepat dari revolusi industri,” ujar Presiden.

Harus Produktif

Dalam situasi seperti ini, menurut Presiden Jokowi, produktivitas itu penting sekali.

“Semua manusia yang ada di negara kita ini harus produktif, harus menghasilkan. Sehingga semua rakyat, kita semuanya, harus memiliki sebuah etos kerja yang baik, memiliki elan, memiliki semangat juang hidup yang tinggi, tidak gampang menyerah, tidak gampang putus asa, melihat tantangan tidak grogi, melihat hambatan tidak grogi, menghadapi cobaan tidak ragu,” tutur Presiden.

Jangan sampai, lanjut Presiden, mudah pesimis, ragu, dan takut menghadapi tantangan tersebut.

“Sekali lagi, etos kerja, elan ini harus terus kita dorong agar seluruh rakyat, seluruh masyarakat, terutama anak muda ini memiliki,” tegas Presiden Jokowi.

Kuliah umum pada Angkatan ke-2 Pendidikan Bela Negara Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu dihadiri oleh Menko Polhukam Wiranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Ketua Partai Nasdem Surya Paloh. (DNA/ES)

Berita Terbaru