Indonesia Surplus Perdagangan 102%, Presiden Jokowi Terima Wapres Swiss

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 30 Maret 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 19.647 Kali
Presiden Jokowi menerima Wapres Swiss Doris Leuthard di Istana Merdeka, Rabu (30/3) siang (Foto: Humas/Deni)

Presiden Jokowi menerima Wapres Swiss Doris Leuthard di Istana Merdeka, Rabu (30/3) siang (Foto: Humas/Deni)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Wakil Presiden (Wapres) Swiss Doris Leuthard dan delegasi di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu  (30/3) siang.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, delegasi yang dipimpin oleh Wapres Doris terdiri dari:

1. Doris Leuthard, Federal Councillor, Vice-President of the Swiss Government and Head of the Federal Department of Environment, Transport, Energy and Communications, DETEC, sebagai Ketua Delegasi;
2. Yvonne Baumann, Ambassador of Switzerland to the Republic of Indonesia (Duta Besar Swiss untuk Republik Indonesia);
3. Jean-Christophe Füeg, Ambassador, Head International Affairs, Federal Office of Energy, Federal Department of Environment, Transport, Energy and Communications, DETEC;
4. Jurg Brand, Head of Swiss Business Delegation;
5. Kurt Lotscher, Head Group Public Affairs Global Operations and Switzerland, ABB;
6. Kurt Lanz, Head of Infrastructure, Energy, & Environment Division, Economiesuisse; dan
7. Daniel Derzic, Counsellor and Deputy Head of Mission, Embassy of Switzerland in Indonesia.

Kerja sama Ekonomi
Usai mendampingi Presiden Jokowi bertemu dengan Wapres Swiss, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno menyampaikan bahwa di dalam pertemuan dibahas upaya untuk meningkatkan kerja sama ekonomi. “Karena di dalam rombongan Wakil Presiden disertakan juga sepuluh perusahaan yang antara lain bergerak di industri dan energi efisiensi,” jelas Menlu.

Pembahasan lain di bidang ekonomi, menurut Menlu, adalah peningkatan signifikan dalam perdagangan bilateral dibanding 2014. “Di tahun 2015 perdagangan Indonesia dan Swiss meningkat 102%, sekali lagi 102%, dengan surplus berada di pihak Indonesia,” tambah Retno.

Kesepakatan lainnya, lanjut Retno, untuk meng-encourage upaya untuk meningkatkan investasi terutama adalah investasi Swiss di Indonesia. “Sebagaimana diketahui bahwa saat ini terdapat 150 perusahaan Swiss yang sudah beroperasi di Indonesia,” tutur Menlu.

Hal lain yang juga dibahas, menurut Menlu, yakni perundingan Indonesia-EFTA (European Free Trade Association) yang sejauh ini belum ada aktivitas selama tiga tahun. “Dan kita sepakat negosiasi. Jadi, negosiasi dalam konteks EFTA akan segera dilanjutkan dan ini merupakan langkah maju yang sangat signifikan dalam kerja sama ekonomi,” tambah Menlu.

Poin pembahasan lainnya, lanjut Menlu, peningkatan kerja sama dalam vocational training termasuk di dalamnya bidang pariwisata. “Hal lain yang dibahas yakni dalam konteks development cooperation,” urai Menlu.

Salah satu ciri khas Pemerintah Swiss, menurut Menlu, kerja sama pembangunan adalah kegiatannya sangat membumi dan hasilnya dapat langsung dirasakan kalangan bawah dan menengah di Indonesia. “Dalam hal ini termasuk petani dan juga nelayan,” jelas Menlu.

Wapres Swiss, lanjut Menlu, juga mengundang Presiden Jokowi untuk berkunjung ke Swiss pada tahun depan.

Agenda Wapres Swiss lainnya, Menlu menjelaskan, akan melakukan pertemuan dengan berbagai Menteri di Bidang Ekonomi dan esok pagi menandatangani kerja sama dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan.

“Besok kita memperbaiki air service agreement antara Pemerintah Federal Swiss dan Indonesia. Pernah diratifikasi, tapi sekarang diperbaharui agar ada penerbangan lebih banyak dari Swiss ke Indonesia atau sebaliknya,” jelas Menhub Ignasius Jonan yang juga hadir mendampingi Presiden Jokowi saat menerima Wakil Presiden Swiss itu.

Hal lainnya, menurut Menhub, di bidang transportasi itu bidang perkeretaapian dan penerbangan juga akan didiskusikan besok.

Dalam kesempatan pertemuan bilateral tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Mensesneg Pratikno, Menlu Retno LP Marsudi, Menhub Ignasius Jonan, dan Duta Besar RI untuk Swiss. (EN/ES)

Berita Terbaru