Ingatkan Hati-Hati Hadapi Media Sosial, Presiden Jokowi: Guru Bukan Hanya Sebuah Pekerjaan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, guru itu bukan hanya sebuah pekerjaan, tetapi guru adalah menyiapkan sebuah masa depan. Guru adalah teladan bagi generasi masa depan. Teladan pembelajar yang terus belajar.
Dengan karya seorang guru, maka akan ada jutaan anak Indonesia yang karakternya terbentuk dengan etos kerja berbasis karya. Karena itu, guru bukan sekadar pendidik, melainkan peletak, dasar, masa depan kita, masa depan bangsa kita, kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Puncak Peringatan Hari Guru Nasional ke-21, di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (24/11) siang.
Dalam acara yang dihadiri oleh sekitar 12.000 guru dari seluruh tanah air itu, Presiden Jokowi mengajak kita semua untuk menggunakan momentum Hari Guru Nasional ini untuk mengingatkan kembali peran penting guru dalam pendidikan karakter bangsa.
Presiden menegaskan, guru adalah agen perubahan karakter bangsa. Ia menyebutkan, perubahan karakter bangsa bisa dimulai di kelas-kelas, di mulai di sekolah-sekolah.
Sekolah bukan hanya tempat menuntut ilmu pengetahuan, melainkan arena pembelajaran bagi anak-anak kita dalam membentuk karakter mereka, tutur Kepala Negara.
Nilai-nilai seperti etos kerja, kerja keras, integritas, kejujuran, optimisme, disiplin, gotong royong, kata Presiden Jokowi, bisa ditumbuhkan dan menjadikan kebiasaan dimulai dari ruang-ruang kelas. Anak-anak kita akan terbangun karakternya, ketika mendapatkan inspirasi, mendapatkan teladan, mendapatkan praktek-praktek nyata dari pembelajaran di kelas-kelas, terang Presiden Jokowi.
Dikuatkan
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi meningatkan, bahwa sekarang ini yang mendidik anak bukan hanya guru. Di rumah iya, di sekolah iya, tapi ada yang lain.
Malam hari ada yang mendidik, tivi. Betul? Itu bisa mempengaruhi. Ada lagi yang sekarang namanya media sosial, online media, ada facebook, ada youtube, ada twitter, ada path, ada instagram, itu juga sangat mempengaruhi karakter-karakter anak-anak kita. Hati-hati, pinta Presiden Jokowi.
Karena itu, lanjut Presiden Jokowi, kekuatan mendidik, pembelajaran anak itu harus betul-betul dikuati di sekolah, dikuati di rumah. Jangan sampai lingkungan-lingkungan yang memberikan pengaruh negatif itu muncul dari tempat lain. Saya titip itu, pesan Presiden Jokowi.
Guru-guru Keren
Sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dalam laporannya mengatakan, rangkaian peringatan Hari Guru Nasional yang diselenggarakan dari tanggal 23-24 November 2015 berfokus pada guru-guru berprestasi dari seluruh Indonesia.
Acara Puncak Peringatan Hari Guru Nasional ke-21 itu, lanjut Mendikbud, berdasarkan catatan panitia dihadiri oleh lebih dari 12.500 guru. “Mereka mewakili guru-guru seluruh Indonesia yang menjalankan apa yang diamanatkan oleh Bapak Presiden: kerja, kerja, kerja!” ucap Mendikbud.
Pada kesempatan itu juga diserahkan penghargaan kepada Pemenang Terbaik Simposium Guru dan Tenaga Pendidik sebanyak 10 (sepuluh) orang guru; dan penyerahan Talih Kasih kepada 13 orang guru.
Saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Mendikbud Anies Baswedan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
(DND/DNS/ES)