Ingin Optimalkan Potensi Di Tanah Air, Presiden Jokowi Undang Pengusaha Pertambangan
Setelah bertemu dengan para eksportir nasional dan memimpin rapat terbatas tentang pupuk, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin Rapat Terbatas (ratas) dengan para pengusaha pertambangan, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (15/4) petang.
“Kami mengundang Bapak, Ibu semuanya karena kami ingin tahu problem dan masalah yang ada pada saat ini,” kata Presiden Jokowi saat mengawali sambutannya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden menyesalkan penurunan tentang sejumlah harga komiditi, termasuk harga produk tambang. Namun, Presiden Jokowi berharap hal itu tidak mengurangi semangat untuk menaikkan ekspor kita.
“Terutama ke depan kita akan mengarahkan industri-industri kita untuk bisa ekspor barang setengah jadi, syukur-syukur bisa mengekspor barang jadi,” pesan Presiden.
Pemerintah, lanjut Presiden Jokowi, melihat banyak peluang yang ada di bidang pertambangan baik yang berkaitan dengan bauksit, nikel, pengolahan alumina, batubara, emas, dan timah, dan yang lain-lainnya, yang kesemuanya itu merupakan kekayaan yang harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Untuk itu, Presiden meminta masukan dari para pengusaha tambang terkait potensi dan kekuatan pertambangan kita itu. Ini adalah menjadi strategi kebijakan bisnis Indonesia ke depan. Sehingga peran-peran di bidang pertambangan ini betul-betul bisa kita kuasai benar,” tutur Presiden.
Ikut hadir dalam Rapat Terbatas Bidang Pertambangan tersebut adalah Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry M. Baldan, Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinov Chaniago, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Perindustrian Saleh Husni, Kepala Staf Kepresidenan Luhut B. Pandjaitan, dan Kepala BKPM Franky Sibarani. (Humas Setkab/ES)