Ini Penjelasan Menhub Soal Pembangunan Pelabuhan Patimban Secara Makro

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 23 September 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 3.105 Kali

Tahapan pembangunan akses Jalan. (Foto: Kementerian PUPR).

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menjelaskan tahapan secara makro proses pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Provinsi Jawa Barat.

“Tahap 1-1 kita itu akan membangun terminal peti kemas dengan luas sebanyak 35 hektare dan kita harapkan bisa menampung 250.000 TEUs dan terminal kendaraan seluas 25 hektare kita harapkan bisa mengekspor 218 ribu kendaraan,” ujar Menhub saat menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas), Selasa (22/9).

Tahap 1-2, menurut Menhub, akan dilakukan tahun depan sampai tahun 2023 yakni dengan membangun 66 hektare dan akan punya kapasitas sebanyak 3,7 TEUs serta terminal kendaraan dengan 382 ribu kendaraan.

“Di sini kita sudah mulai membangun terminal Roro sepanjang 200 meter. Sebagai informasi bahwa tahap 1-1 dan 1-2 ini, tahap 1-1 itu Rp14 triliun anggarannya loan dari JICA, tahap 1-2 itu loan dari JICA juga Rp9,5 triliun, jadi keduanya adalah dari APBN,” imbuh Menhub. 

Lebih lanjut, Menhub menjelaskan bahwa ada tahapan lagi yang akan dikerjakan pada tahap kedua, yaitu terminal peti kemas menjadi kapasitasnya 5,5 juta TEUs.

Menurut Menhub, pembangunan tahap kedua dengan sistem KPBU, artinya nanti swasta yang tender untuk mendapatkan tempat ini dan KPBU yang terakhir adalah pada 20062007 dan akumulasinya menjadi 7 juta TEUs.

“Kalau 7 juta TEUs itu berarti size dari enclave ini bisa sama dengan Priok. Kita punya kesempatan untuk menambahkan enclave lain yang besarnya sama dengan itu sehingga menjadi 14 juta TEUs,” kata Menhub.

Sebagai perbandingan, menurut Menhub, Singapura itu sekarang sudah lebih dari 30 juta TEUs dan harapannya Pelabuhan Patimban akan compete dengan Singapura dan Port Klang dari Malaysia.

Proses pembangunan, lanjut Menhub, yakni pada tahap pertama reklamasi dan paket kedua adalah breakwater yang relatif sudah mendekati selesai mencapai 80%.

“Yang sedang jalan sekarang itu adalah paket jalan penghubung, jadi selain jalan eksisting yang ada di sini sekarang sudah ada di timur daripada Patimban, ada lagi yang di barat yang sedang dibangun dan juga akses road yang kita lakukan,” urai Menhub menjelaskan tahapan-tahapan secara makro dan mikro pembangunan yang dilakukan.

Ia berharap pembangunan tahap awalnya terkoneksi dengan jalan Pantura tetapi nanti pada 2023 sudah ada jalan tol dari jalan tol yang ada sekarang sepanjang kurang lebih 30 kilometer. 

Penerapan Protokol Kesehatan

Soal protokol kesehatan saat pengerjaan proyek, Menhub menjelaskan bahwa bersama Gubernur, Bupati, dan kontraktor memberikan motivasi kepada pekerja setelah ada kendala sebelumnya. 

Kendala lainnya, menurut Menhub, yakni PBB yang menyulitkan di awal namun sudah terkoordinasi juga dengan kontraktor.

Hambatan lain, menurut Menhub, bulan September nanti itu ada cuaca ekstrem sekarang ini sehingga ada sedikit masalah berkaitan dengan penyelesaian breakwater dengan kolaborasi swasta nasional dan swasta dari Jepang, harapannya bisa diselesaikan.

Jadi tindak lanjutnya, menurut Menhub, adalah berusaha untuk menyerap tenaga kerja terutama dari sekitar Subang supaya lebih gampang dan juga mengupayakan mengendalikan mobilitas pekerja dan pengecekan kesehatan.

“Oleh karenanya kami menginstruksikan kepada kontraktor dan operator yang ada di sana sekarang ini, pekerja-pekerja itu juga dilindungi mengikuti protokol kesehatan. Dan kita juga akan meresponsnya cuaca yang kurang bersahabat ini dengan teknologi tentunya,” pungkas Menhub. (FID/EN

Berita Terbaru