Inilah 11 Nama Lagi Jemaah Haji Dirawat Akibat Musibah ‘Crane’, Tambahan 4 Wafat Masih Diverifikasi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 13 September 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 25.808 Kali
Menteri Agama Lukman Hakin Saifuddin menjenguk jemaah yang luka-luka akibat musibah jatuhnya crane, di RS An Nur, Jeddah, Sabtu (12/9)

Menteri Agama Lukman Hakin Saifuddin menjenguk jemaah yang luka-luka akibat musibah jatuhnya crane, di RS An Nur, Mekkah, Sabtu (12/9)

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah kembali merilis jamaah haji Indonesia yang terluka karena musibah crane yang roboh di Masjidil Haram, Jumat (11/9) malam waktu setempat atau Sabtu (12/9) dinihari WIB. Ada 11 jamaah haji Indonesia lagi yang teridentifikai terluka dan dirawat di sejumlah Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) dan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah.

“Terkait daftar nama jamaah rawat dan wafat musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram sampai dengan tanggal 12 September jam 13.00 WAS, untuk yang dirawat di RSAS dan BPHI Makkah bertambah dari yang tadinya 31, sekarang menjadi 42 orang. Data jamaahnya bertambah 11 orang,” kata Kepala Daker Makkah  Arsyad Hidayat dalam kesempatan jumpa pers di Ruang Media Center Haji (MCH) Daker Makkah, Sabtu (12/9) siang.

Dengan bertambah 11 orang, maka jumlah jamaah yang dirawat mencapai 42 orang. Dari jumlah itu, satu jamaah atas nama Suji Syarbaini Irono dari BTH 14 yang tadinya dirawat di BPHI Makkah sudah  kembali ke pemondokan karena dinyatakan sudah sehat. Sementara  Zalniwarti Munaf Umma  dari PDG 04 yang tadinya dirawat di RSAS sudah lebih baik dan dirawat di BPHI Makkah.

Adapun tambahan  11 jamaah yang dirawat  adalah sebagai berikut:

1. MAMAN RAHMAN RAHMAT,No. Paspor: B0982962, Kloter JKG – 004 (Dirawat Di RSAS)

2. ENIWATY MUHAMMAD SYARIF, No. Paspor:  A4212758, Kloter BTH – 001 (Dirawat BPHI Makkah)

3. RUBIAH MUHAMMAD ZAILANI, No. Paspor: B0525199,  Kloter BTH – 013 (Dirawat Di RSAS)

4. DEWI LAILA MUFIDA, No . Paspor: B1258849, Kloter MES – 008 (Dirawat Di RSAS)

5. IRIANI WIDIA NINGSIH, No. Paspor:  A1423972,  Kloter MES – 008 (Dirawat Di RSAS)

6. SURACHMAN KARSUN HASAN, No. Paspor:  B1008602,  Kloter JKG – 003, (Dirawat Di RSAS)

7. KAMSANAH SARI KAMSIN, No. Paspor:  B0978840, Kloter JKG – 017,  (Dirawat Di RSAS)

8. YANTO SUGIANTO SUBANDI, No. Paspor: B0976008,  JKG – 022, (Dirawat Di RSAS)

9. KARIADI ABDUL MUIN MAHMUD, No. Paspor: B0527939,  BTH – 013, (Dirawat Di RSAS)

10. BACHTIAR TARA SARIDANO, No. Paspor: B0507938, BTH – 016, (Dirawat Di RSAS)

11. MUDJIANINGSIH MATKIRAN HUBAIT, No. Paspor B1376345, SUB – 017, (Dirawat Di RSAS).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) membuka hotline serive di nomor +966543603154 yang bisa dihubungi 24 jam bagi masyarakat untuk mengetahui keadaan keluarganya yang sedang melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.

Diverifikasi

Terkait jamaah wafat, Arsyad Hidayat menegaskan  tetap berpegang pada data sebelumnya bahwa baru ada 2 orang yang sudah confirm dinyatakan wafat, yaitu:  Iti Rasti Darmini dari JKS  23 dan  Masnauli Sijuadil Hasibuan dari MES 09. Di singgung mengenai kabar tentang adanya 4 jamaah lagi yang meninggal, Arsyad memastikan belum mendapatkan COD (Certificate of Death) dari pihak yang berwenang (Rumah Sakit) sehingga belum bisa memastikan kebenaran kabar tersebut.

“Sampai saat ini kami belum mendapatkan dokumen berupa COD dari pihak yang berwenang, dalam hal ini Rumah Sakit. Kami mendengar isu-isu itu, masuk ke telinga kami dan kami hari ini langsung cek ke lapangan, ke RS An Noor yang ada di Makkah,” demikian dijelaskan Arsyad saat dikonfirmasi soal informasi adanya 4 jamaah wafat karena musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram, Sabtu (12/09).

Bersama tim kesehatan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daker Makkah, Arsyad Hidayat bertolak ke RS An-Noor untuk memastikan  informasi jamaah wafat. Di RS An Noor, Arsyad mendapat informasi bahwa ada 4 jenazah yang telah dipindahkan ke  tempat pemulasaran mayat di Mu’ashim.

Arsyad bersama tim kemudian menuju  tempat pemulasaran mayat di Mu’aishim untuk memverifikasi keberadaan jenazah tersebut. “Kami tidak bisa masuk ke tempat tersebut. Bahkan mereka meminta kami datang ke kantor investigasi pidana. Di sana kami juga diarahkan lagi ke kantor polisi,” papar Arsyad kepada Tim Media Center Haji (MCH) saat memberikan keterangan pers di Daker Makkah.

“Akhirnya sampai siang ini kami belum mendapatkan dokumen yang menyatakan bahwa ada  4 tambahan jamaah wafat,” tegas Arsyad.

Ditegaskan Arsyad bahwa terkait informasi jamaah wafat, dirinya berpegang pada dokumen resmi yang menyatakan bahwa jamaah yang bersangkutan wafat atau meninggal dunia. Jika tidak ada dokumen tersebut, kata Arsyad, maka kami masih tetap mengatakan tidak ada.

Upaya verifikasi lain yang dilakukan Daker Makkah adalah menghubungi para ketua kloter yang diduga ada jamaahnya yang meninggal. Dari komunikasi itu, didapat informasi bahwa para ketua kloter juga belum melihat secara langsung kondisi jamaah yang bersangkutan sehingga belum bisa memastikan. “Jamaah itu  memang tidak ada di kloternya, namun mereka juga belum pernah melihat secara fisik dalam kondisi wafat atau meninggal dunia,” tutur Arsyad. (Humas Kemenag/ES)

Berita Terbaru