Inilah 11 Nama Lagi Jemaah Haji Dirawat Akibat Musibah Crane, Tambahan 4 Wafat Masih Diverifikasi
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah kembali merilis jamaah haji Indonesia yang terluka karena musibah crane yang roboh di Masjidil Haram, Jumat (11/9) malam waktu setempat atau Sabtu (12/9) dinihari WIB. Ada 11 jamaah haji Indonesia lagi yang teridentifikai terluka dan dirawat di sejumlah Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) dan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah.
Terkait daftar nama jamaah rawat dan wafat musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram sampai dengan tanggal 12 September jam 13.00 WAS, untuk yang dirawat di RSAS dan BPHI Makkah bertambah dari yang tadinya 31, sekarang menjadi 42 orang. Data jamaahnya bertambah 11 orang, kata Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat dalam kesempatan jumpa pers di Ruang Media Center Haji (MCH) Daker Makkah, Sabtu (12/9) siang.
Dengan bertambah 11 orang, maka jumlah jamaah yang dirawat mencapai 42 orang. Dari jumlah itu, satu jamaah atas nama Suji Syarbaini Irono dari BTH 14 yang tadinya dirawat di BPHI Makkah sudah kembali ke pemondokan karena dinyatakan sudah sehat. Sementara Zalniwarti Munaf Umma dari PDG 04 yang tadinya dirawat di RSAS sudah lebih baik dan dirawat di BPHI Makkah.
Adapun tambahan 11 jamaah yang dirawat adalah sebagai berikut:
1. MAMAN RAHMAN RAHMAT,No. Paspor: B0982962, Kloter JKG 004 (Dirawat Di RSAS)
2. ENIWATY MUHAMMAD SYARIF, No. Paspor: A4212758, Kloter BTH 001 (Dirawat BPHI Makkah)
3. RUBIAH MUHAMMAD ZAILANI, No. Paspor: B0525199, Kloter BTH 013 (Dirawat Di RSAS)
4. DEWI LAILA MUFIDA, No . Paspor: B1258849, Kloter MES 008 (Dirawat Di RSAS)
5. IRIANI WIDIA NINGSIH, No. Paspor: A1423972, Kloter MES 008 (Dirawat Di RSAS)
6. SURACHMAN KARSUN HASAN, No. Paspor: B1008602, Kloter JKG 003, (Dirawat Di RSAS)
7. KAMSANAH SARI KAMSIN, No. Paspor: B0978840, Kloter JKG 017, (Dirawat Di RSAS)
8. YANTO SUGIANTO SUBANDI, No. Paspor: B0976008, JKG 022, (Dirawat Di RSAS)
9. KARIADI ABDUL MUIN MAHMUD, No. Paspor: B0527939, BTH 013, (Dirawat Di RSAS)
10. BACHTIAR TARA SARIDANO, No. Paspor: B0507938, BTH 016, (Dirawat Di RSAS)
11. MUDJIANINGSIH MATKIRAN HUBAIT, No. Paspor B1376345, SUB 017, (Dirawat Di RSAS).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) membuka hotline serive di nomor +966543603154 yang bisa dihubungi 24 jam bagi masyarakat untuk mengetahui keadaan keluarganya yang sedang melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.
Diverifikasi
Terkait jamaah wafat, Arsyad Hidayat menegaskan tetap berpegang pada data sebelumnya bahwa baru ada 2 orang yang sudah confirm dinyatakan wafat, yaitu: Iti Rasti Darmini dari JKS 23 dan Masnauli Sijuadil Hasibuan dari MES 09. Di singgung mengenai kabar tentang adanya 4 jamaah lagi yang meninggal, Arsyad memastikan belum mendapatkan COD (Certificate of Death) dari pihak yang berwenang (Rumah Sakit) sehingga belum bisa memastikan kebenaran kabar tersebut.
Sampai saat ini kami belum mendapatkan dokumen berupa COD dari pihak yang berwenang, dalam hal ini Rumah Sakit. Kami mendengar isu-isu itu, masuk ke telinga kami dan kami hari ini langsung cek ke lapangan, ke RS An Noor yang ada di Makkah, demikian dijelaskan Arsyad saat dikonfirmasi soal informasi adanya 4 jamaah wafat karena musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram, Sabtu (12/09).
Bersama tim kesehatan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daker Makkah, Arsyad Hidayat bertolak ke RS An-Noor untuk memastikan informasi jamaah wafat. Di RS An Noor, Arsyad mendapat informasi bahwa ada 4 jenazah yang telah dipindahkan ke tempat pemulasaran mayat di Muashim.
Arsyad bersama tim kemudian menuju tempat pemulasaran mayat di Muaishim untuk memverifikasi keberadaan jenazah tersebut. Kami tidak bisa masuk ke tempat tersebut. Bahkan mereka meminta kami datang ke kantor investigasi pidana. Di sana kami juga diarahkan lagi ke kantor polisi, papar Arsyad kepada Tim Media Center Haji (MCH) saat memberikan keterangan pers di Daker Makkah.
Akhirnya sampai siang ini kami belum mendapatkan dokumen yang menyatakan bahwa ada 4 tambahan jamaah wafat, tegas Arsyad.
Ditegaskan Arsyad bahwa terkait informasi jamaah wafat, dirinya berpegang pada dokumen resmi yang menyatakan bahwa jamaah yang bersangkutan wafat atau meninggal dunia. Jika tidak ada dokumen tersebut, kata Arsyad, maka kami masih tetap mengatakan tidak ada.
Upaya verifikasi lain yang dilakukan Daker Makkah adalah menghubungi para ketua kloter yang diduga ada jamaahnya yang meninggal. Dari komunikasi itu, didapat informasi bahwa para ketua kloter juga belum melihat secara langsung kondisi jamaah yang bersangkutan sehingga belum bisa memastikan. Jamaah itu memang tidak ada di kloternya, namun mereka juga belum pernah melihat secara fisik dalam kondisi wafat atau meninggal dunia, tutur Arsyad. (Humas Kemenag/ES)