Inilah Kesepakatan Bisnis Indonesia AS Senilai 20 Miliar Dollar AS
Seusai bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, di White House, Washington DC, Senin (26/10) siang waktu setempat atau Selasa (27/10) dinihari WIB, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir di Kantor US Chamber of Commerce (Kamar Dagang AS) untuk menyaksikan kesepakatan bisnis para pengusaha Indonesia dan Amerika Serikat.
Kehadiran Presiden Jokowi disambut langsung oleh Presiden Kamar Dagang Tom Donohue, Presiden Dewan Bisnis AS (US ASEAN Business Council) Alex Feldman, dan Presiden UNISINDO Ambassador David Merril. Selain itu juga hadir 250 pengusaha dan pengambil kebijakan dari Indonesia dan Amerika Serikat (AS).
Sebagaimana disampaikan sebelumnya oleh Kepala Badan Kerjasama Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, dalam kunjungan Presiden Jokowi ke AS ini dicapai kesepatan kerjasama atau deal business senilai 20,075 miliar dollar AS.
Rincian dari deal business itu adalah:
A. Kesepakatan bisnis sebesar 15,705 miliar dollar AS yakni:
1. Perjanjian jual beli gas alam cair (LNG) antara Pertamina dan Corpus Christie Liquefaction senilai 13 miliar dollar AS, untuk pengiriman LNG ke FSRU Lampung bagi kebutuhan gas di wilayah barat Indonesia dan LNG Terminal untuk Indonesia Timur.
2. Ekspansi Phillip Morris sebesar 1,9 miliar dollar AS (500 juta dolar AS untuk belanja modal dan 1,4 miliar dollar AS berupa penerbitan saham baru Sampoerna. Belanja modal tersebut untuk perluasan pabrik dan perkantoran serta investasi yang akan dilakukan dalam kurun waktu tahun 2016-2020.
3. Coca Cola juga akan investasi 500 juta dollar AS untuk perluasan dan penambahan produksi, pergudangan, distribusi, dan infrastruktur minuman ringan selama 2015-2018.
4. Rencana pengembangan lahan “shale gas” Eagle Ford, Fasken milik Swift Energy yang akan dilakukan oleh Saka Energi dengan Swift Energy di Webb County, Texas dengan nilai sebesar 175 juta dollar AS.
5. Kesepakatan bisnis antara PT PLN (Persero) dengan General Electric, yaitu antara PLN Gorontalo dengan General Electric dengan nilai sebesar 100 juta dollar AS untuk pembangunan 100 MW gas turbin dan cydepower di Gorontalo.
6. Kerja sama Universitas Udayana dengan Skychaser Energy untuk konservasi air dan reduce power consumption dengan nilai sebesar 30 juta dollar AS
7. Kerja sama antara BNI Syariah dengan Master card untuk peluncuran kartu debit haji dan umrah yang diselenggarakan oleh BNI Syariah dengan Master Card.
B. Kesepakatan bisnis bernilai 4,547 dolar AS terbagi dalam tiga group, yakni:
Group 1
1. Antara PT PLN (Persero) dengan UPC Renewables senilai sebesar 850 juta dollar AS untuk pembangunan 350 MW Pembangkit Listrik Tenaga Bayu dalam waktu tiga tahun (2015-2018).
2. Antara Cikarang Listrindo dengan General Electric nilai investasi sebesar 600 juta dollar AS untuk perluasan pembangunan pembangkit listrik (IPP).
3. Antara PT Indonesia Power dengan General Electric untuk pembangunan pembangkit di Jawa Tengah sebesar 700 MW senilai 400 juta dollar AS.
4. Antara PT PLN Batam (Persero) dengan General Electric senilai sebesar 525 juta dollar AS untuk pembangunan pembangkit bergerak (mobile) 500 MW di Mataram, Bangka, Tanjung Jabung, Pontianak, Lampung, dan Sei Rotan.
Group 2
1. Antara PT Kereta Api Indonesia dengan General Electric, senilai sebesar 60 juta dollar AS untuk perawatan 50 lokomotif selama 8 tahun.
2. Antara PT PLN (Persero) dengan Caterpillar senilai sebesar 500 juta dollar AS untuk proyek 2 GW pembangkit tenaga hibrid dan Proyek Solar PV+ energy storage untuk microgrid di daerah-daerah terpencil (500 pulau) dengan solusi pembiayaan initial capital investment melalui power purchase agreement dengan PLN.
3. Rencana perluasan investasi Cargill pada tahun 2015-2019 dengan nilai sebesar 750 juta dollar AS, di mana sebesar 84 juta dollar AS sudah direalisasikan sehingga investasi baru yang akan dilakukan sebesar 666 juta dollar AS
4. Pembangunan Remanufacturing Facility untuk Cylinder Head di Cileungsi, Bogor oleh Caterpillar senilai sebesar 12 juta dollar AS yang merupakan self signing.
Group 3
1. Kerja sama antara Perum Peruri dengan Crane Currency untuk pembangunan pabrik pengaman uang kertas yang akan dibangun di Karawang dengan nilai sebesar 10 juta dolar AS dan antara Perum PERURI dengan Jarden Zinc untuk pembangunan pabrik di Karawang dengan nilai sebesar 30 juta dollar AS.
2. Kerja sama PT Pertamina dengan Bechtel Corporation dalam kurun waktu 5 tahun untuk pembangunan dan pengembangan kilang dengan nilai transaksi 800 juta dollar AS.
3. Antara Kilat Wahana Jenggala dengan Hubbell Power Systems yaitu ekspansi pada existing plant yang memproduksi/assembly insulator transmisi polymer untuk distribusi listrik, menambah lokalisasi transmisi sebesar 5-10 juta dollar AS. (SI/UN/ES)