Inilah Penjelasan Menteri ESDM Sudirman Said Soal Minat Aramco Berinvestasi Di Indonesia
Perusahaan minyak Saudi Arabian Oil Company (Aramco) telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia dengan embangun kilang, sekaligus storage ,dan sekaligus secara langsung mempunyai distribusi di Indonesia. Sekretaris Kabinet Pramono Anung bahkan menyebut, perusahaan milik pemerintah Saudi Arabia itu berniat menginvestasikan 10 miliar dollar AS untuk membangun bisnis di Indonesia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang ikut mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan ke tiga negara Timur Tengah, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar, Jumat Selasa (11-15 September) menjelaskan lebih lanjut mengenai rencana Aramco melakukan investasi di tanah air itu, dalam perbincangan dengan wartawan di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Senin (14/9). Berikut petikan pembicaraanya:
Wartawan (W): Hal apa saja yang masih di bahas terkait investasi di bidang migas?
Menteri ESDM (M): Ada beberapa isu yang belum confirm misalnyasoal skema antara Aramco dengan Pertamina. Kita harapannya disamping memang menjamin pasokan crude, juga mereka investasi.
Mereka (pemerintah Arab Saudi, red) berharap Aramco bisa masuk ke hilir, ke marketing dan distribusi. Pertamina belum sepenuhnya sepakat, sementara secara regulasi dan secara arah pemerintah juga kita membuka lebih lebar market untuk hilir. Hal ini yang penting untuk membuat beban menggendong stok nasional maupun infrasrtuktur bisa dibagi antara pertamina dengan pemain-pemain lain.
Yang kedua, dengan adanya persaingan yang lebih luas, mau tidak mau seluruh pemain baik swasta maupun Pertamina akan dipacu untuk lebih efisien, dan yang diuntungkan adalah masyarakat.
Jadi ini juga masih disimpulkan dengan Pertamina, dan saya kira juga Pertamina mendengar dari mereka tidak ada masalah sudah siap untuk bekerjasama.
Kalau saya kemarin mengikuti pembicaran Presiden (Jokowi) baik dengan Raja (Arab Saudi, red) maupun dengan Menteri Pertahanan, Putra Mahkota dan pebisnis, memang Saudi Arabia sudah siap untuk masuk ke Indonesia.
W: Keunggulan Aramco dengan yang lain bagaimana?
M: Aramco produksi minyaknya besar sekali, dan saya katakan sudah lama memasok Indonesia, dan kemudian nanti kita kerjasama denga OPEC, karena kita akan masuk OPEC, akan membuat seluruh peluang kerjasama dengan negara-negara produsen minyak, meskipun tidak selalu dlm bidang minyak, akan sangat terbantu karena kita akan berinteraksi dengan mereka.
Kita tahu semua para produsen minyak ini sedang berusaha keras untuk mendeversifikasi ekonominya dari yan dominan oil and gas menuju ke lebih beragam. Ini yang bisa berpartner, kita butuh uang mereka, kita butuh minyak mereka, kemudian kita menberikan oportunity untuk investasi di indonesia.
W: Bagaimana bentuk kerjasamanya, apakah mereka membanguun blok pengelolaan atau hanya membangun refinary atau storage?
M: Saya kira yag tertarik refinary dan storage, karena mereka itu, apalagi Arab Saudi, tapi rata-rata negara Timur Tengah cukup punaya cadangan, dan minyaknya minayak murah, karena minyak di darat. Jadi mereka lebih tertarik bagaimana mereka menggunakan Indonesia sebahai pasar. Artinya, mengirim crude, membangun kilang, artinya diditribusikan dan dijual di wilayah kita.
Yang kita dakan mendapat manfaat adalah investasi untk membangun refinary dan kilang penyimpanan itu akan ditanggung mereka, sehingga uang Pertamina bisa dipakai untuk yang lain.
(SM/KMR/ES)