International Conference on Tackling The COVID-19 Pandemic: Health, Economics, Diplomacy and Social Perspectives, 23 Februari 2021, dari Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 23 Februari 2021
Kategori: Sambutan
Dibaca: 1.027 Kali

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.

Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
Yang saya hormati Ketua IKA (Ikatan Keluarga Alumni) Universitas Padjadjaran (Unpad) Ibu Irawati Hermawan;
Yang saya hormati Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti;
Yang saya hormati Ketua Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) Indonesia Bapak Rosan Roeslani;
Yang saya hormati President of Islamic Chambers of Commerce, Industry, and Agriculture Yang Mulia Abdullah Saleh Kamel;
Yang saya hormati The Ministry of Health of Saudi Arabia Kingdom Yang Mulia Tawfiq Al-Rabiah;
Yang saya hormati Yang Mulia Duta Besar negara-negara sahabat OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) dan negara-negara sahabat lainnya;
Yang saya hormati para Guru Besar Universitas Padjadjaran;
Hadirin dan Undangan yang berbahagia.

Sudah sekitar satu tahun ini kita menghadapi tantangan besar, yaitu pandemi COVID-19. Lebih dari 110 juta orang di seluruh dunia terdampak dan hampir 2,5 juta orang harus kehilangan nyawa karena virus ini, virus COVID-19. Dari hari ke hari, kita dan dunia belajar untuk memahami virus ini dan membuat kebijakan-kebijakan terbaik untuk mengatasinya. Pada saat yang sama, kita juga harus berusaha untuk mengatasi dampak sosial ekonomi dari pandemi ini. Dampak sosial ekonomi dari pandemi ini sangat dirasakan semua negara di dunia, termasuk negara kita, Indonesia.

Hadirin yang saya hormati,
Masing-masing negara pasti sudah melakukan segala upaya untuk menanggulangi krisis ini. Namun, lebih dari itu kita harus merancang secara akurat, secara lebih detail, apa yang harus kita lakukan bersama-sama dengan bangsa-bangsa lain di seluruh dunia. Kita semua tahu bahwa virus ini tidak mengenal batas antarnegara. Dunia tidak bisa sepenuhnya bebas dari virus ini, jika masih ada satu negara saja yang belum bebas darinya.

Oleh karena itu, yang paling penting agar kita dapat menangani pandemi ini adalah kerja sama, kerja sama, dan kerja sama. Kita harus memperkokoh kerja sama di internal masing-masing negara dan juga kerja sama kita dengan negara-negara di dunia. Spirit kerja sama perlu terus ditekankan karena no one is safe until everyone is.

Kita patut bersyukur saat ini vaksin sudah mulai tersedia, vaksinasi sudah dimulai. Vaksin menimbulkan harapan baru bagi kita semuanya, negara-negara di dunia berpacu untuk mengamankan vaksin bagi kebutuhan rakyatnya. Namun, jangan pernah lupa bahwa kita harus terus mendorong agar kesetaraan akses terhadap vaksin bagi semua dapat terus kita dorong.

Indonesia termasuk salah satu negara yang beruntung, kita ini beruntung. Dari awal pandemi, kita sudah bergerak untuk mengamankan akses dan komitmen pasokan vaksin untuk negara kita Indonesia. Diplomasi vaksin kita sudah berjalan dari sejak awal pandemi, hasilnya Indonesia adalah termasuk negara pertama di Asia Tenggara yang telah memulai vaksinasi sejak Januari 2021. Proses vaksinasi nasional terus bergulir sampai saat ini dan saya berharap proses vaksinasi ini terus dan dapat rampung pada akhir tahun ini. Ini memang tantangan yang berat, namun kita akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai target tersebut.

Selain mengamankan vaksin untuk kebutuhan nasional, kita juga bergerak di tataran multilateral, berkontribusi melalui institusi-institusi internasional. Indonesia adalah salah satu co-chairs dari COVAX AMC Engagement Group. Sudah menjadi tekad Indonesia untuk mengamankan akses vaksin bagi kebutuhan nasional, namun selalu berupaya untuk berkontribusi bagi negara-negara lain, bagi dunia. Oleh karena itu, pentingnya kesetaraan akses terhadap vaksin bagi semua negara terus saya bawakan sampai di tingkat PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).

Hadirin yang saya hormati,
Ketersediaan vaksin bukan berarti menyelesaikan masalah, kita tetap harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan) dan terus melakukan testing, tracing, dan treatment.

Pemerintah Indonesia saat ini mengedepankan strategi penanganan berskala mikro dengan melibatkan unit sosial komunitas yang paling bawah, yaitu RT dan RW. RT dan RW juga dilibatkan dalam penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak. Dengan pola penanganan berskala mikro, saya meyakini kurva laju penambahan kasus baru akan dapat ditekan dan masyarakat juga mendapatkan pelayanan bantuan yang diperlukan.

Hadirin yang saya muliakan,
Tahun 2021 adalah momentum untuk bangkit, tahun untuk menjawab berbagai peluang, tahun untuk bertransformasi menjadi kekuatan baru. Dunia harus terus memperkuat kerja sama untuk menyelesaikan permasalahan bersama dan bangkit bersama.

Saya rasa itu hal penting yang dapat saya sampaikan, dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, International Conference on Tackling the COVID-19 Pandemic: Health, Economics, Diplomacy and Social Perspectives saya nyatakan dibuka.

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sambutan Terbaru