Investasi 2015 Capai 2,26 Miliar US Dolar, Presiden Jokowi Temui Wapres Uni Eropa

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 April 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 35.228 Kali
DSC_0600

Presiden Jokowi didampingi Menlu menerima Wapres Uni Eropa di Istana Merdeka, Jakarta Jumat (8/4). (Foto: Humas/Jay)

Presiden menerima kunjungan Menteri Luar Negeri dan sekaligus sebagai Wakil Presiden Komisi Uni  Eropa (UE) Federica Mogherini di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (8/4) petang. Kunjungan ini memfokuskan pada hubungan UE-Indonesia dan UE-ASEAN.

Melalui Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, dalam pertemuan dibahas mengenai bilateral isu, investasi perdagangan-pariwisata, isu ekstremisme-terorisme, dan isu perubahan iklim serta pendidikan.

Menlu menyampaikan, Uni Eropa merupakan salah satu partner trade Indonesia. UE merupakan partner keempat terbesar Indonesia di dunia dan dari figur perdagangan bilateral untuk tahun 2015 misalnya, angka perdagangan Indonesia-UE mencapai USD 26 miliar.

“Di bidang investasi, nilai investasi di tahun 2015 sekitar USD 2,26 miliar yang menempatkan Uni Eropa sebagai investor terbesar ketiga di Indonesia,” kata Menlu Retno Marsudi saat memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jumat (8/4) malam.

Sementara, untuk bidang pariwisata, Menlu menyampaikan wisatawan UE yang berwisata ke Indonesia jumlahnya hampir 1 juta orang per tahun.

Dalam konteks perdagangan dan investasi, Menlu menyampaikan masih banyak peluang yang bisa dijajaki. Untuk itu, Menteri Perdagangan akan ke Brussels untuk membahas mengenai masalah scooping paper atau dokumen ruang lingkup sebelum melakukan negosiasi.

“Jadi scooping papers itu adalah nantinya akan dijadikan landasan untuk memulai negosiasi kita dengan Uni Eropa dalam konteks Comprehensive Economic Partnership Agreement, atau sering kita sebut Indonesia-EUCEPA.

Lebih lanjut, Menlu mengharapkan sekembalinya Menteri Perdagangan dari Brussels dokumen tersebut sudah siap dan bisa diberikan lagi ke Uni Eropa.

Dalam kunjungan kali ini, Menlu menyampaikan juga dibahas mengenai isu ekstremisme dan terorisme. Menlu mengatakan, kedua negara saling bertukar informasi karena Indonesia dipandang sebagai salah satu negara yang sejauh ini memiliki kesuksesan dalam memberantas ekstremisme dan terorisme. Untuk itu, Sabtu (9/4), delegasi UE akan melakukan kunjungan ke Sentul untuk melanjutkan diskusi mengenai masalah deradikalisasi. Presiden Jokowi dan Menteri Mogherini saling bertukar pikiran mengenai isu migrasi.

“Selain isu counter terrorism, Presiden dan Menteri Mogherini juga membahas isu migrasi. Karena teman-teman tahu bahwa Uni Eropa saat ini sedang menghadapi tantangan yang luar biasa mengenai masalah migrasi,” kata Menlu.

Menlu jug amnyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara Asia Tenggara pertama dimana UE memiliki frame work agreement on partnership, comprehensive partnership and cooperation  yang merupakan payung kesepakatan yang menunjukan komitmen kedua negara untuk menjadikan hubungan bilateral ini sebagai prioritas.

 “Besok juga beliau juga akan membuka expo pendidikan, dari 23 negara anggota Uni Eropa yang memiliki perwakilan di sini, besok akan ada expo pendidikan, saya dengan beliau akan membuka expo tersebut karena dilihat dari kerja sama pendidikan kita juga cukup kuat,” pungkas Menlu yang mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut. (FID/EN)

Berita Terbaru