Investasi Sekitar Rp 40 Triliun, Pemerintah Akan Bangun Pelabuhan Besar di Patimban, Subang
Pemerintah setuju adanya pembangunan satu pelabuhan besar atau pelabuhan utama di wilayah pantai utara Jawa Barat. Salah satu opsinya yaitu di daerah Patimban, Kabupaten Subang, yang dijadikan opsi pengganti Cilamaya yang dinilai berpotensi mengganggu infrastruktur migas dan yang lain-lainnya.
Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengatakan, pelabuhan yang mungkin akan dibangun di daerah Patimban itu kapasitasnya diusulkan sekitar 7,5 juta TEUs, plus kira-kira 250.000 mobil.
Jadi ini ada terminal kendaraan, ya kalau terminal kendaraan itu kira-kira 4 kali dari kapasitas kalau dalam bentuk kontainer, karena kendaraan itu biasanya tidak bisa ditumpuk, kata Jonan kepada wartawan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/5) petang.
Ia menyebutkan, apabila disetujui rencana pembangunan Pelabuhan Patimban itu akan menggunakan skema pembiayaan antar pemerintah. Rencana pembangunannya dimulai kira-kira awal 2017, dan 2019 bisa mulai pengoperasian tahap I.
Tadi Pak Seskab juga menyebutkan. Untuk kapasitasnya sekitar 250.000 kendaraan karena ini kendaraan terminal mobil ini penting, dan juga sekitar 1,5 juta TEUs untuk pertama kali dari 7,5 TEUs, jelas Jonan.
Menhub mengungkapkan yang paling utama adalah pemerintah mendorong juga adanya ekspor yang besar. Ia mengatakan, sekarang sudah ada kompleks industrialisasi yang besar di Jawa Barat. Namun pelabuhannya tidak cukup walaupun ada ekspansi dari Pelabuhan Tanjung Priok.
Jadi, ini kalau ditanya apakah ini bersaing nggak dengan Tanjung Priok, Menhub Ignasius Jonan mengatakan, kalau bisnis ya kalau dekat-dekat ya bersaing. Tapi ini kan kapasitasnya di kemudian hari juga kan tumbuh terus. Kalau di daerah DKI dan sekitarnya, Jabodetabek saya kira pasti ke Tanjung Priok. Tapi kalau ke daerah Karawang, Cikarang, dan daerah Jawa Barat lain, saya kira akan ke pelabuhan yang akan dibangun itu, ujarnya.
Milik Pemerintah
Menjawab wartawan, Menhub Ignasius Jonan mengatakan, meskipun ada kemungkinan pendanaan dari Jepang dengan bunga 0,01 persen, kalau disetujui Pelabuhan Patimban itu akan menjadi pelabuhan milik pemerintah Indonesia sepenuhnya.
Kalau biayanya, lanjut Jonan, masih dihitung. Adapun kalau total investasi kira-kira sekitar totalnya Rp40 triliun. Tergantung kurs, karena tidak semua juga bisa diproduksi dalam negeri jadi ini tergantung kursnya, tukasnya.
Sementara Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengakui, jika proyek Pelabuhan Patimban itu belum termasuk dalam Perpres rencana proyek-proyek yang strategis. Tetapi Seskab menjelaskan, tadi Presiden Joko Widodo sudah memberikan arahan dalam rapat, yang pertama agar Menteri Perhubungan melakukan renegosiasi dengan pihak-pihak, agar didapatkan hal yang menguntungkan tentunya bagi bangsa kita.
Harus dilakukan negosiasi yang fight dan Presiden sudah memerintahkan kepada Seskab untuk mempersiapkan Perpres tersebut, kalau memang dari negosiasi tersebut sudah bisa dilakuan dengan baik, jelas Pramono seraya mengingatkan, bahwa Presiden Jokowi rencananya pada 26-27 Mei, beliau akan melakukan kunjungan ke Jepang.
Tentunya pasti di dalam pertemuan dengan pimpinan Jepang ini juga menjadi pertanyaan walaupun pada tanggal 16-20 Presiden juga akan ke Korea dan ke Rusia karena ada Asian-Russian Summit, sambung Pramono. (FID/DND/ES)