Jadi Imam Salat di Afghanistan, Presiden Jokowi: Apa Sih Yang Diramaikan?

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 31 Januari 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 25.550 Kali
Presiden saat menjadi Imam di Afghanistan.

Presiden saat menjadi Imam di Afghanistan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka cerita mengapa dirinya menjadi imam salat saat berkunjung ke Kabul, Afghanistan, Senin (29/1 ) lalu, dimana salah satu makmumnya adalah Presiden Ashraf Ghani.

“Itu kan Salat Zuhur, imamnya dari imam masjid di sana. Kemudian kita kan ingin jamak taqdim lanjutkan ke Asar saya ya maju,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (31/1) siang.

Presiden menilai sebagai hal biasa dirinya menjadi imam salat itu. Ia justru mempertanyakan mengapa hal itu diramaikan.

Pernyataan Presiden itu secara tidak langsung merupakan jawaban atas apresiasi yang diberikan masyarakat terkait dirinya menjadi imam salat di Afghanistan, termasuk yang mengaitkannya dengan masalah pencitraan.

Sudah Direncanakan

Mengenai keberaniannya berkunjung ke Afghanistan meskipun sebelumnya sudah ada aksi bom bunuh diri, Presiden Jokowi mengatakan karena hal itu memang sudah direncanakan.

“Itu kan satu kawasan di Asia Selatan. Wong dari sini ke sini dekat,” ucap Kepala Negara.

Selain itu, lanjut Presiden Jokowi, kunjungan tersebut merupakan kunjungan balasan atas kedatangan Presiden Ashraf Ghani ke Indonesia, juga kunjungan Ibu Negara Afghanistan Rula Ghani dan PC (Majelis Tinggi Perdamaian Afghanistan).

“Jadi kalau kita kesana ya kita ingin kunjungan balik,” kata Presiden seraya menambahkan, ini nanti akan ditindaklanjuti oleh Wakil Presiden di bulan Februari ini.

Presiden menambahkan, dari sana Indonesia ingin bisa memediasi konflik di Afghanistan, sebagai kewajiban Indonesia untuk ikut menjaga perdamaian dunia sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi. (GUN/ES)

Berita Terbaru