Jadi Kapolri, Badrodin Haiti Prioritaskan Sinergi Dengan Kejaksaan, KPK, dan Pengadilan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 17 April 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 39.739 Kali
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi selamat kepada Jenderal (Pol) Badrodin Haiti usai melantiknya sebagai Kepala Kepolisian RI di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/4).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi selamat kepada Jenderal (Pol) Badrodin Haiti usai melantiknya sebagai Kapolri, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/4).

Jenderal Badrodin Haiti yang baru saja dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) mengemukakan,  bahwa di bawah pimpinannya Polri akan memprioritaskan peningkatan kerja sama secara sinergi dengan kementerian dan lembaga di antaranya dengan lembaga penegak hukum.

“Dalam penanganan tindak pidana selain korupsi kita harus kerja sama dengan Kejaksaan, BPK, Pengadilan, Lembaga Permasyarakatan. Itu menjadi bagian yang harus kita tingkatkan,” kata Badrodin kepada wartawan usai pelantikan dirinya sebagai Kapolri, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/4) pagi.

Demikian juga yang terkait dengan kasus korupsi, menurut Jenderal Badrodin Haiti, Polri akan meningkatkan kerja sama dengan KPK, BPK, PPATK, dan lembaga penegak hukum lainnya. “Kita akan mem-backup sepenuhnya karena korupsi itu bukan hanya tantangan KPK tapi tantangan bagi kita semua aparat penegak hukum dan juga bagi Indonesia,” tegasnya.

Oleh karena itu, lanjut Kapolri, penegakan hukum tidak bisa dilakukan secara parsial oleh masing-masing tanpa ada koordinasi dan bantu-membantu. Ia menunjuk contoh waktu kejadian di Bali (Operasi Tangkap Tangan), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memerlukan bantuan, maka Polri membantu. “Itu kita bantu, kita back up sepenuhnya,” ujarnya.

Terkait dengan internal Polri, Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, ia akan melakukan pembenahan internal, dan berupaya meningkatkan soliditas Polri.

“Kita harus konsolidasi untuk memberikan suatu pandangan bahwa kedepan tantangan tugas kita harus masih cukup berat,” jelas Badrodin.

Kapolri menegaskan, secara internal Polri harus solid dan siap menghadapi tantangan yang di depan. Karena itu, apa yang menjadi komitmennya sebagai Kapolri, menurut Jenderal Badrodin,  akan ia jelaskan kepada seluruh personil untuk bisa dilakukan dengan baik.

Kejahatan Konvensional

Saat ditanya mengenai ancaman keamanan dan ketertiban masyarakat yang mendesak, Kapolri Jenderal Badrodin tanpa ragu menyebut kejahatan yang konvensional dan meresahkan masyarakat, misalnya premanisme, pencurian motor, geng motor, dan begal.

“Kejahatan konvensional seperti itu kita upayakan untuk melakukan peningkatan di dalam upaya pencegahan dan pemberantasannya,” tegas Kapolri.

Kedua, kasus yang menjadi perhatian masyarakat misalnya korupsi, terorisme, dan narkoba.

Kemudian terkait dengan ISIS, menurut Kapolri, kalau tidak ditangani secara serius akan menjadi ancaman di masa depan. (Humas Setkab/WID/ES)

 

Berita Terbaru