Jadi Kota Pusaka Berkelanjutan, Penataan Kota Lama Semarang Ditargetkan Rampung April

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 28 Maret 2019
Kategori: Nusantara
Dibaca: 2.856 Kali
Kawasan Kota Lama Semarang yang kini dalam tahap pentaan. (Foto: BKP Kementeriam PUPR)

Kawasan Kota Lama Semarang yang kini dalam tahap pentaan. (Foto: BKP Kementeriam PUPR)

Penataan kawasan Kota Lama Semarang, Jawa tengah, yang dilaksanakan sejak tahun 2017 lalu, ditargetkan akan bisa rampung akhir bulan depan, April 2019.

“Progresnya saya kira bagus, sudah 80 persen lebih dan akan selesai pada akhir April 2019,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau pengerjaan Penataan Kawasan Kota Lama Semarang (KKLS), Jawa Tengah, Rabu (27/3) siang.

Penataan kawasan Kota Lama Semarang ini bertujuan mewujudkan kota Semarang menjadi kota pusaka yang layak huni dan berkelanjutan. Penataan dilakukan dengan total anggaran Rp 183 miliar yang dikerjakan oleh PT. Brantas Abipraya.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, penataan dilakukan agar kawasan lebih tertata, nyaman dan bisa menjadi tujuan wisata. Ia menyebutkan, selama ini, wisatawan yang datang ke Semarang lebih banyak memilih berkunjung ke Candi Borobudur atau Pulau Karimunjawa.

Basuki berpesan agar dalam penyelesaian pengerjaan tetap memperhatikan kebersihan kota dan berhati-hati agar tidak merusak situs budaya yang ada di Kota Lama. “Ini merupakan pekerjaan seni, sehingga perlu diperhatikan detil dan kerapihannya. Kebersihan juga diperhatikan, nanti disemprot air lagi seluruhnya,” ujarnya.

Kawasan Kota Lama Semarang dikenal memiliki bangunan bersejarah dengan arsitektur bergaya Eropa. Dulunya, kawasan ini pernah menjadi pusat kegiatan perekonomian pada masa Hindia Belanda.

Menteri Basuki mengatakan dengan dilakukannya penataan kawasan ini nantinya akan dapat menata prasarana dan sarana kawasan. “Seperti utilitas saluran PDAM, kabel telfon dan listrik yang tidak tertata akan dibuat lebih rapih melalui pemasangan Box Utility,” katanya.

Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya juga memberikan fasilitas tambahan di seputar kawasan Kota Lama Semarang seperti tempat duduk panjang, tempat sampah, juga lampu penerangan jalan utama dan trotoar.

Penataan lainnya meliputi pekerjaan jalan, dan perbaikan drainase, halte hingga 2 kolam retensi Berok dan Bubakan yang akan dipompa dan dialirkan menuju kali Semarang.

“Kita tata dan kembangkan kawasan Kota Lama Semarang. Nantinya akan menjadi kawasan wisata yang bisa mewadahi berbagai kegiatan masyarakat, seperti Car Free Day, festival kuliner, maupun event berbasis budaya,” tambah Basuki.

Pasar Johar

Selain Kota Lama Semarang, Kementerian PUPR juga tengah melakukan revitalisasi Pasar Johar yang juga merupakan bangunan bersejarah Kota Semarang. Revitalisasi dilakukan pasca kebakaran tahun 2015 lalu yang menghanguskan dua pertiga bangunan pasar. Pembangunan kembali akan dimulai tahun 2019, dengan biaya diperkirakan sebesar Rp 174,12 miliar.

“Revitalisasi bangunan yang di depan dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang dan bagian bangunan bersejarah dikerjakan oleh Kementerian PUPR,” kata Menteri Basuki. (BKP Kementerian PUPR/ES)

Nusantara Terbaru