Jadi Motor Peningkatan Devisa, Presiden Jokowi: Kita Harus Cepat Kembangkan Destinasi Prioritas Pariwisata
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, bahwa semua harus bergerak cepat dalam pengembangan destinasi prioritas pariwisata.
“Karena sudah kejar-kejaran dengan negara lain, dan sektor pariwisata harus menjadi motor bagi peningkatan devisa, menciptakan multplier effect yang mendorong pertumbuhan ekonomi kita,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar dalam Rapat Terbatas (Ratas) tentang Pengembangan Destinisi Pariwisata Prioritas, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (21/11) siang.
Mengutip yang disampaikan dalam ratas-ratas sebelumnya, Presiden menegaskan 5 hal yang harus dibenahi dalam percepatan pengembangan destinasi. Yang pertama, pengaturan tata ruang masih perlu ditata lagi untuk kawasan pariwisata prioritas.
Yang kedua, akses atau konektivitas. Presiden memberikan contoh misalnya lebih Labuan Bajo yang nanti akan dikerjakan oleh Kementerian PUPR dan Kementerian perhubungan yang diharapkan nanti selesai semuanya berhubungan memperpanjang run away mengembangkan memperbaiki terminalnya, membangun jalan akses menuju ke tempat-tempat wisatanya, termasuk juga memperbaiki kawasan baik itu pelabuhan maupun tempat-tempat untuk mempermudah wisatawan datang ke tujuan.
Yang ketiga, yang berkaitan dengan event. Presiden mengaku melihat memiliki banyak materialnya banyak di daerah, tetapi untuk kemasan packaging-nya yang masih perlu dibenahi dan juga fasilitas-fasilitas yang mendukung ke arah itu perlu diperbaiki.
“Saya kira kita juga harus apa… sentuh masalah apa ini kostum pakaian adatnya, kemudian calendar of eventnya kemudian yang berkaitan dengan event besar atau annual event nya, saya kira ini banyak sekali,” ungkap Presiden.
Kemudian yang keempat, melakukan promosi pariwisata besar-besaran apabila yang disebutkannya sudah selesai.
Yang tidak kalah pentingnya yang terakhir adalah penyiapan SDM yang mendukung sektor pariwisata. Untuk itu, Presiden berharap Mendikbud dalam hal ini SMK-SMK yang berada di lingkungan pariwisata mestinya lebih dititikberatkan ke arah dukungan sektor pariwisata ini.
“Dan juga yang terakhir saya lupa masalah kebersihan, ini tolong betul-betul dimulai oleh Kementerian yang terkait dengan ini urusan sampah, urusan plastik yang bertebaran di kawasan pariwisata benar-benar bisa diselesaikan,” kata Presiden Jokowi seraya menambahkan, mungkin kita konsentrasi dulu pada Labuan Bajo, Mandalika, Toba, Manado dan Borobudur.
Tampak hadir dalam ratas tersebut antara lain Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin, Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Menhub Budi K. Sumadi, Mendag Agus Suparmanto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro, Menkominfo Johny G. Plate, Menkop & UKM Teten Masduki, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Jalil, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Menteri LHK Siti Nurbaya, Mendikbud Nadiem Makarim, Menkes dr. Terawan Agus Putranto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusbandio, Jaksa Agung ST. Burhanuddin, dan Kapolri Jenderal Idham Azis. (TGH/SM/JAY/ES)