Jalan Tol Bawen-Salatiga Ditargetkan Dapat Dilalui Pemudik Tahun Ini
Semarang – Jalan tol ruas Semarang-Solo seksi III (Bawen-Salatiga) sepanjang 17,5 km ditargetkan dapat dilalui pemudik pada lebaran tahun ini. Hal tersebut dikatakan Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Koentjahjo Pamboedi saat meninjau ke lokasi pembangunan jalan tol ruas tersebut (26/4).
Untuk jalan tol Semarang-Solo kita sudah beroperasi penuh seksi I dan II, sekarang seksi III kita targetkan 17,5 km dapat beroperasi fungsional, artinya tidak dikenakan tarif dan sifatnya darurat untuk melayani arus mudik dan arus balik lebaran, ujar Koentjahjo.
Koentjahjo mengungkapkan, berdasarkan pengalaman di tahun sebelumnya jalan tol yang juga dibuka secara fungsional adalah jalan tol Pejagan-Pemalang seksi I dan II dari Pejagan sampai Brebes Timur, dengan kondisi masih berdebu dan juga ada genangan.
Sekarang ini untuk seksi Bawen-Salatiga kita targetkan sebelum lebaran sudah beroperasi fungsional sudah ada beton, bagian kritisnya yang tadi kita lihat ada 2 jembatan yaitu jembatan Tuntang dan jembatan Kali Sanjoyo, saat ini progress-nya 50-60 persen, tutur Koentjahjo.
Diketahui bahwa Jembatan Tuntang yang berada di Desa Kelik, Kabupaten Semarang Jawa Tengah memiliki panjang 370 meter dan memiliki 8 pilar dengan pilar tertinggi 59 meter. Sedangkan jembatan Kali Sanjoyo yang berlokasi di Desa Sukoharjo, Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang memiliki panjang 170 meter dan memiliki 4 pilar dengan pilar tertinggi 34 meter.
Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jateng Arie Irianto mengatakan, ditargetkan dibuka sementara untuk mudik lebaran, kedua jembatan tersebut hanya baru akan bisa dilalui oleh kendaraan golongan I.
“Secara keseluruhan konstruksi untuk jalan tol Semarang-Solo Seksi 3 ruas Bawen-Salatiga, progress-nya sudah 35 persen, target kami pada musim lebaran nanti bisa dilalui secara fungsional dan digunakan pemudik secara gratis satu arah,” tutur Arie.
Nantinya, kata Arie, hanya satu jalur saja yang akan dioperasionalkan pada saat arus mudik hanya dapat dilalui kendaraan dari Bawen menuju Salatiga sedangkan saat arus balik jalur tersebut dibuka bagi pengendara dari Salatiga menuju Bawen.
Saat ini, Arie mengatakan bahwa sekitar 7,3 persen pembebasan lahan masih belum tuntas. Diakuinya sejak 31 Desember 2015 sampai dengan saat ini belum ada tambahan kemajuan pembebasan tanah pada ruas jalan tol Bawen-Salatiga yang masih 92,7 persen.
“Masih tersisa beberapa lahan milik desa (Tanah Kas Desa) dan lahan milik Warga Terkena ?Proyek (WTP) sempat terhenti akibat adanya peralihan peraturan sejak 1 Januari 2016 yang menggunakan UU tentang Pengadaan Tanah yang baru, yakni UU Nomor 2 Tahun 2012 agar ruas Bawen-Salatiga dapat difungsikan sementara melayani arus mudik dan balik Lebaran,” tambah Arie.
Arie berharap, lahan untuk ruas Bawen-Salatiga dapat dibebaskan 100 persen di April 2016. Namun demi memperlancar arus mudik jalan tol seksi tersebut ditargetkan dapat beroperasi sementara pada Juni ini.
Arie juga menuturkan, beberapa lahan yang belum bebas berada pada lokasi galian dan timbunan tinggi, pada lokasi struktur simpang susun dan perlintasan, sehingga pekerjaan konstruksi mengalami kendala akibat curah hujan dengan intensitas sangat tinggi.
Senada dengan Arie, Project Manager Pembangunan Tol Semarang-Solo Seksi 3 Bawen-Salatiga Indriyono optimistis dapat menyelesaikan target, sehingga pemudik bisa menikmati akses sementara tol Bawen-Salatiga pada Lebaran ?2016.
“Kita kebut, kita usahakan selesai dan bisa dilalui pemudik. Lihat saja, kita masih punya waktu 63 hari. Datang lagi nanti ya ke sini, supaya bisa lihat progress-nya. Nanti setelah Lebaran, ditutup supaya konstruksi jalan tol benar-benar selesai dengan sempurna,” tambah Indriyono.
Jalan tol ruas Semarang-Solo memiliki panjang 72,64 km dan terdiri dari 5 seksi, dua diantaranya telah beroperasi yaitu Seksi I sepanjang 16,3 km Tembalang-Ungaran dan seksi II sepanjang 11,3 km dari Ungaran-Bawen.
Seksi III, Bawen-Salatiga merupakan bagian dari jalan tol Semarang-Solo sepanjang 72,64 Km dengan total nilai investasi Rp 7,30 ?triliun. Seksi 3 Bawen-Salatiga terbagi dalam 6 paket pengerjaan konstruksi (4 paket oleh TMJ dan 2 paket oleh Bina Marga sebagai bagian dari dukungan pemerintah). (Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat/ES)