Jangan Saling Menjelekkan, Presiden Jokowi: Pilkada, Pilih Saja Yang Paling Baik

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 18 September 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 23.146 Kali
Presiden Jokowi didamping Menteri ATR/Kepala BPN dan Gubernur Jateng berfoto bersama perwakilan rakyat yang menerima sertifikat, di Magelang, Jateng, Senin (18/9) siang. (Foto: NIA/Humas)

Presiden Jokowi didamping Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berfoto bersama perwakilan rakyat yang menerima sertifikat, di Magelang, Jateng, Senin (18/9) siang. (Foto: Humas/Nia)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, bahwa sudah menjadi hukum Allah dan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa bangsa Indonesia sangat memiliki keberagaman. Indonesia memiliki 17.000 pulau, 714 suku, lebih dari 1.100 bahasa daerah, dan juga bermacam agama.

Untuk itu, Presiden berpesan, agar persaudaraan sebangsa dan setanah air tersebut harus dijaga dan kerukunan harus dirawat. Ia mengingatkan, pada pemilihan bupati, wali kota, gubernur, presiden, yang berlangsung hanya 5 tahun sekali kerukunan tersebut tidak rusak.

“Jangan sampai karena pemilihan kepala daerah (pilkada) bupati, wali kota, gubernur, pemilihan presiden, menjadikan kita tidak rukun dengan tetangga, atau teman sekampung, atau saudara sekampung,” kata Presiden Jokowi saat menghadiri sertifikat hak atas tanah untuk rakyat Magelang, di Lapangan Olahraga drh. Soepardi, Magelang, Senin (18/9) siang.

Menurut Presiden, pada pemilihan tersebut pilih saja yang dianggap paling baik tanpa saling menjelekkan, menyalahkan, mencela, dan memfitnah di media sosial. “Lupa bahwa kita saudara sebangsa setanah air,” ujarnya.

Jangan Main-Main
Terkait dengan penyerahan sertifikat itu, Presiden Jokowi mengaku dirinya telah memerintahkan kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) percepat penyerahan sertifikat untuk rakyat.

“Dulunya setahun di seluruh Indonesia hanya 400-500 ribu. Tahun ini tergetnya 5 juta harus diserahkan kepada masyarkat, tahun depan 7 juta, tahun depannya lagi 9 juta,” ungkap Presiden.

Di Jawa Tengah sendiri, menurut Presiden, dari 21,5 juta bidang tanah, baru 10 juta lebih atau 49 persen yang sudah disertifikatkan. Sementara di  Kabupaten Magelang yang biasanya setahun hanya 500-1.000 sertifikat, tahun ini targetnya 17.000 sertifikat harus diserahkan pada masyarakat.

“Pak Kapolda, Pak Kajati, program penyerahan sertifikat untuk rakyat agar didukung penuh. Artinya, kalau hal-hal yang wajar didorong terus. Tapi jangan sampai ada yang main-main, misalnya kepala desa mungut gede banget,” pinta Presiden kepada Kapolda Jateng dan Pangdam Diponegoro yang hadir di acara tersebut.

Menurut Presiden, pemerintah ingin mempercepat ini. Ia minta Kepala Desa, Camat, Kantor BPN, dan semuanya pihak terkait untuk mempercepat ini. “Semuanya saya kontrol sehingga cepat. Juru ukur dulu kurang, hanya 2.000, sekarang tambahan jadi 4.500 orang,” ungkap Presiden Jokowi.

Acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat Magelang iu dihadiri oleh Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mensesneg Pratikno, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (UN/GUN/ES)

 

Berita Terbaru