Jangan Terjebak Wacana, Presiden Jokowi: Harus Ada Usaha Kolektif Melawan Korupsi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 10 Desember 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 28.402 Kali
Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan didampingi Ketua KPK, Ketua DPD, Gubernur Jabar, dan Walikota Bandung menyampaikan tekad bersama melawan korupsi, di Bandung, Jabar, Kamis (10/12)

Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan didampingi Ketua KPK, Ketua DPD, Gubernur Jabar, dan Walikota Bandung menyampaikan tekad bersama melawan korupsi, di Bandung, Jabar, Kamis (10/12) (Foto: Setkab/Rahmat)

Pada bagian lain sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan pada Puncak Peringatan Hari Anti Korupsi Internasional, di Gedung Sabuga, Bandung, Jabar, Kamis (10/12) pagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak semua elemen bangsa agar mengukuhkan semangat bersama kita, yaitu Indonesia yang bebas dari korupsi.

Namun Presiden mengingatkan, bahwa semangat bersama itu tidak akan terwujud apabila kita tidak bersatu melawan korupsi. Ia menyebutkan,  tanpa sinergi antar lembaga negara untuk melawan korupsi, maka yang senang adalah para koruptor.

“Semakin agenda pemberantasan korupsi kita terhambat yang menikmati adalah para koruptor. Semakin kita terjebak hanya dalam wacana tanpa aksi nyata yang tertawa-tawa adalah koruptor,” kata Presiden Jokowi.

Padahal, lanjut Presiden Jokowi, tantangan ke depan kita  sangat berat. Kita sedang memasuki era baru,  era kompetisi-kompetisi antar negara. Presiden mengingatkan, kita akan tidak mampu bersaing dengan bangsa lain, atau bahkan digulung oleh bangsa lain jika kita tidak efisien, jika perilaku koruptif berlangsung secara masif dan sistematis.

Namun pada puncak peringatan hari anti korupsi se dunia itu, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa korupsi hanya bisa dilawan bila dilakukan secara bersama-sama. Ia menyebutkan, korupsi tidak akan bisa dilawan oleh satu orang, atau satu lembaga saja. “Harus ada usaha kolektif dan partisipasi dari 250 juta rakyat Indonesia untuk bersama-sama melawan korupsi, mulai dari lingkungan terdekatnya,” ujarnya.

Kepala Negara percaya, jika semua elemen-elemen bangsa dilibatkan secara aktif, akan lahir ide-ide kreatif, akan lahir keberanian, akan lahir ketegasan untuk memberantas korupsi di tanah air. Ia menyebutkan, Pemerintah akan mendukung semua langkah dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi.

“Kita tidak boleh gagal untuk melawan korupsi, karena bangsa ini akan menjadi bangsa yang besar jika kita bebas dari korupsi,” tutur Presiden Jokowi mengakhiri sambutannya yang dibacakan oleh Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan.

Selain dihadiri oleh Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan, Puncak Peringatan Hari Anti Korupsi Internasional itu juga dihadiri oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufikurahman Ruki, Jaksa Agung Prasetyo, Menkumham Yasonna H. Laoly, Ketua DPD-RI Irman Gusman, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, dan Walikota Bandung Ridwan Kamil. (AGG/RAH/ES)

Berita Terbaru