Jelang Pertemuan Tahunan IMF/WB, ‘Underpass’, Simpang Tugu Ngurah Rai Siap Diresmikan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 15 September 2018
Kategori: Nusantara
Dibaca: 3.761 Kali

Dalam rangka mendukung Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) dengan Bank Dunia atau World Bank (WB) yang akan diselenggarakan di Denpasar, Bali pada Bulan Oktober 2018, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun sejumlah infrastruktur, salah satunya adalah Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai yang telah rampung pengerjaannya.

Rencananya Underpass Simpang Tugu akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo bersama dengan Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) pada akhir bulan September 2018.

“Underpass ini dibangun bertujuan untuk mengurangi kemacetan

Underpass Ngurah Rai yang telah selesai dikerjakan (Foto: Kementerian PUPR)

Underpass Ngurah Rai yang telah selesai dikerjakan (Foto: Kementerian PUPR)

di Kota Denpasar serta mendukung pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-WB) tahun 2018,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Selama ini Simpang Tugu dikenal sebagai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari empat arah yakni kendaraan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Tol Bali Mandara, dan Kota Denpasar menuju kawasan wisata Nusa Dua dan sekitarnya. Pengoperasian underpass ini sangat dinantikan oleh masyarakat karena dapat mengurangi kemacetan hingga 50%.

Kendaraan dari Nusa Dua menuju Denpasar atau sebaliknya nantinya akan melalui underpass sehingga waktu tempuh kendaraan lebih cepat.

Dengan semakin lancarnya arus lalu lintas, akan mendukung mobilitas para peserta konferensi selama berlangsungnya acara.

Hal ini sangat penting karena jumlah peserta yang hadir diperkirakan sebanyak 15 ribu orang, para peserta yang hadir terdiri dari pejabat pemerintah, pengambil keputusan, pemimpin usaha dan akademisi yang akan membahas tren global dan bagaimana negara dapat menyesuaikan kebijakan di tengah perubahan lingkungan dunia yang dinamis agar terus mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan.

“Salah satu tantangan dalam pembangunan underpass tersebut adalah lokasinya yang berdekatan dengan bandara, sehingga tidak dapat menggunakan peralatan konstruksi yang terlalu tinggi karena dikhawatirkan mengganggu pesawat yang hendak terbang dan mendarat,” kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII I Ketut Darmawahana.

Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai memiliki panjang 712 meter, lebar 16 meter, dan tinggi 5,2 meter. Pembangunan telah dimulai sejak September 2017, dengan nilai Rp168,3 miliar melalui anggaran BBPJN VIII, Ditjen Bina Marga.

Konstruksi dikerjakan oleh PT. Adhi Karya-PT. Nindya Karya-PT. Wira KSO. Sementara untuk konsultan supervisi oleh PT. Wira Widyatama, PT. Aria Jasa Reksatama, dan PT. Tata Guna Patria (Joint Operation).

Desain underpass juga mengakomodasi ornamen-ornamen budaya Bali yang dapat dirasakan pada saat kendaraan masuk underpass serta pada dinding underpass.

Keberadaan underpass ini tidak hanya fungsional secara fisik semata namun juga menambah keindahan estetik kawasan metropolitan Denpasar, Bali yang menyatu dengan kultur budaya lokal. (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR/EN)

 

Nusantara Terbaru