Jembatan Darurat Selesai, Ruas Jalan Padang – Bukittinggi Kembali Tersambung

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 18 Desember 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 14.026 Kali
Jembatan darurat di Kabupaten Padang Pariaman, yang menghubungkan kota Padang-Bukittinggi, Sumbar, sudah bisa digunakan Minggu (16/12) lalu. (Foto: Kementerian PUPR)

Jembatan darurat di Kabupaten Padang Pariaman, yang menghubungkan kembali kota Padang-Bukittinggi, Sumbar, sudah bisa digunakan Minggu (16/12) lalu. (Foto: Kementerian PUPR)

Setelah Jembatan Batang Kalu, di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, sempat terputus diterjang banjir pada Senin (10/12) lalu, kini ruas jalan Padang – Bukittinggi sudah kembali bisa dilewati kendaraan. Hal ini dimungkinkan setelah jembatan darurat yang dibangun untuk mengatasi masalah tersebut telah bisa dioperasikan mulai Minggu (16/12) lalu.

“Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan target bahwa jembatan sudah harus bisa dilalui pada Sabtu (15/12). Namun karena hujan lebat,  kami terpaksa menghentikan pekerjaan selama 8 jam karena muka air Sungai Batang Kalu sempat naik,” kata Ditjen Bina Marga, Aidil Fikri, saat pembukaan jembatan darurat itu Minggu (16/12).

Aidil menjelaskan, jembatan darurat ini memiliki panjang 36 meter yang terdiri dari 12 panel baja. Jembatan ini hanya bisa dilalui satu jalur yakni untuk kendaraan dari Padang ke Bukittinggi. Sementara untuk arah sebaliknya dilakukan pengalihan arus melalui ruas jalan Sicincin Melalak.

Setelah jembatan darurat selesai, Kementerian PUPR melalui BPJN III Padang akan membangun jembatan bailey disamping jembatan tersebut dengan target selesai dalam waktu tujuh hari.

Setelah jembatan bailey bisa digunakan untuk dua arah,  jembatan darurat akan dibongkar lalu dibangun jembatan permanen di lokasi tersebut. Pembangunan jembatan permanen akan dimulai pada pertengahan Januari 2019 dan ditargetkan rampung dalam waktu 6 bulan.

“Pembangunan jembatan diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 15 miliar dan membutuhkan waktu  6 bulan. Meski hanya 36 meter namun  menggunakan konstruksi bore pile. Kekuatannya bisa mencapai 100 tahun,”  jelas Aidil.

Untuk mencegah terjadinya penggerusan  pada struktur bawah jembatan, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V – Ditjen Sumber Daya Air secara paralel saat ini juga tengah mengerjakan bangunan pengarah arus Sungai Batang Kalu.

Pekerjaan berupa perkuatan tebing sungai dilakukan dengan menggunakan sheet pile di kedua sisi jembatan dan ditargetkan rampung pada Februari 2019. (BKP Kementerian PUPR/ES)

Berita Terbaru