Jenuh Dengan Politisi Kuno, Seskab: Orang Merindukan Anak Muda di Ruang Publik

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 26 Agustus 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 17.981 Kali
Seskab, Pramono Anung saat memberikan orasi ilmiah pada acara Wisuda Ke-85 Periode III Tahun 2017 Progam Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), pada Sabtu (26/8). (Foto: Humas/Deni)

Seskab, Pramono Anung saat memberikan orasi ilmiah pada acara Wisuda Ke-85 Periode III Tahun 2017 Progam Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana di UMM, pada Sabtu (26/8). (Foto: Humas/Deni)

Sekretaris Kabinet (Seskab) Dr. Ir. Pramono Anung, M.M mengemukakan, bahwa landscape politik ke depan akan mengalami perubahan. Ia menambahkan bahwa orang sudah jenuh dengan gaya politisi yang kuno, pidatonya berapi-api tapi bekerjanya tidak berapi-api.

“Orang sekarang merindukan anak-anak muda yang tampil di ruang publik lebih dominan dibandingkan dengan wajah-wajah lama yang itu-itu saja,” kata Pramono saat memberikan orasi ilmiah pada acara Wisuda Ke-85 Periode III Tahun 2017 Progam Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), pada Sabtu (26/8) pagi.

Maka sebagai fresh graduate, menurut Seskab, para wisudawan UMM bisa memilih hidup saudara, menjadi pegawai negeri menjadi pekerja swasta, menjadi entrepreneurmenjadi bisnisman, atau menjadi apapun sesuai pilihan masing-masing.

Tetapi yang paling penting, lanjut Seskab, sebagai anak muda yang mendapatkan kesempatan yang lahir pada era milenium ini, dimana pemerintahannya sekarang mengalami perubahan, orang bisa menjadi apa saja.

“Saudara harus bermimpi setinggi-tingginya, Saudara harus punya mimpi. Orang yang tidak punya mimpi maka dia kehilangan fighting spirit-nya. Apakah mimpi itu bisa diwujudkan atau tidak sangat tergantung Saudara-saudara sekalian,” tutur Pramono.

Untuk itu, Seskab Pramono Anung memberikan satu tips untuk mewujudkan mimpi yang paling utama itu sebenarnya ada dua. Yang paling utama, sebut Seskab, yang pertama doa dari orang tua, yang kedua adalah kerja keras.

“Jangan bermimpi saja sebab mimpi tidak akan menyelesaikan persoalan, tetapi bermimpi, bekerja keras, mendapatkan blessing dan doa orang tua, kami meyakini pasti akan memudahkan jalan Saudara-saudara sekalian,” pesan Pramono.

Banyak Perubahan

Sebelumnya pada awal orasi ilmiahnya, Seskab Pramono Anung mengemukakan, bahwa Indonesia di mata internasional pada hari ini sudah mengalami banyak sekali perubahan. Karena itu, ia menilai para wisudawan UMM lulus pada saat dan waktu yang tepat sebenarnya, karena Indonesia dalam kacamata internasional sekarang ini sedang pada puncak-puncaknya.

Seskab merincikan, yang pertama, belum pernah Indonesia mendapatkan ranking investment grade dari 3 (tiga) lembaga yang memberikan rating dunia, yaitu Standard and Poor”s, Fitch Ratings, dan dan Moody”s.

“Ini adalah 3 lembaga yang memberikan rating yang dianggap sebagai referensi dunia, dan Indonesia baru pada tahun ini menempatkan diri menjadi investment grade. Artinya apa? Indonesia sudah disejajarkan dengan negara-negara maju lainnya,” jelas Seskab.

Yang kedua, lanjut Seskab, dari waktu ke waktu yang namanya ease of doing business, kemudahan tingkat berusaha dari tahun 2014, sejak Presiden Jokowi memimpin Republik ini mengalami perbaikan.

Ia menyebutkan, di tahun 2015 menjadi 114 ranking-nya, 2016 jadi 109, dan 2017 alhamdulillah sudah pada rangking 91.

Yang berikutnya, survei Gallup World Pool yang di-endorse oleh World Bank menempatkan Indonesia menjadi ranking pertama yang dipercaya oleh publiknya, oleh masyarakatnya, di bidang pemerintahan. “Belum pernah ini terjadi. Nomor dua adalah Swiss kemudian India,” sambung Seskab.

Karena itu, Seskab menilai, para wisudawan UMM lulus pada saat yang tepat, karena yang dibangun oleh Republik ini bukan lagi yang bersifat perorangan, tetapi sistem building pemerintahan, yang mudah-mudahan ini akan dijaga oleh siapapun yang akan memimpin republik ini dalam jangka panjang.

Ditambahkan Seskab Pramono Anung, pertumbuhan Indonesia di anggota G-20, yang merupakan negara-negara terbesar ekonomi dunia, Indonesia pertumbuhan yang sekarang nomor tiga, di negara-negara anggota G-20 yaitu sekitar 5 persen.

“Semester pertama tahun 2017 juga tumbuh 5,02 persen. Artinya apa? Indonesia tumbuh secara baik dan berkelanjutan,” jelas Pramono.

Sementara di sisi lain, kalau pun sering kali persoalan di dalam negeri yang begitu hiruk pikuk persoalan politik, menurut Seskab, Indonesia dalam kacamata dunia dianggap telah mengalami pendewasaan dalam demokrasi.

Menurut Seskab, tidak ada di dunia yang pemilihan langsungnya seperti Indonesia, pemilihan lurah secara langsung, pemilihan Bupati/Wali Kota secara langsung, pemilihan Gubernur secara langsung, pemilihan presiden secara langsung, DPRD tingkat 2 tingkat 1, tingkat pusat secara langsung pemilihan DPD secara langsung. “Maka betapa begitu hiruk pikuknya demokrasi kita tetapi kita masih tumbuh di atas 5 persen,” ujarnya.

Beberapa capaian pemerintah lainnya yang disampaikan oleh Seskab antara lain tentang harga BBM di Papua yang saat ini sudah sama dengan harga BBM di Jawa, perubahan pos lintas batas negara yang kini menjadi kebanggaan Indonesia, pembangunan infrastruktur seperti jalan di Papua dan bendungan.

Orasi ilmiah itu dihadiri oleh Mendikbud sekaligus Ketua PP Muhammadiyah Muhadjir Effendy, Rektor UMM Drs. Fauzan, M.Pd, Ketua Badan Pembina UMM Prof.H.A. Malik Fadjar, M.Sc, Wakil Ketua Diktilitbang Muhammadiyah Dr.H.Chairil Anwar, Kepala Bidang Kelembagaan dan Sistem Informasi Drs.EC. Puwo Bekti, M.Si, juga 1.744 wisudawan dari 10 fakultas, orang tua/keluarga wisudawan, serta dosen dan karyawan UMM. (DNA/DNS/ES)

Berita Terbaru