Pemerintah Akan Gelar Beauty Contest Bangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Guna mendapat pilihan terbaik dalam mewujudkan pembangunan high speed rail (kereta api cepat) Jakarta-Bandung, pemerintah akan menggelar beauty contest terhadap pihak-pihak yang telah menyatakan minatnya.
Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, sejauh ini sudah ada dua pihak, dua negara yang berminat dan telah melakukan studi yang cukup komprehensif, yaitu Jepang dengan Shinkansennya, dan China, dengan kereta api cepat mereka.
Menurut Sofyan, mereka telah melakukan studi yang cukup mendetail, tinggal ke perusahaan pemerintah, dimana dan siapa yang nanti akan memenangkan.
Kesimpulannya adalah kita akan bikin sebuah beauty contest sehingga nanti siapa yang terbaik yang akan menang, dan pemerintah akan meng-award kepada hasil beauty contest ini, kata Sofyan kepada wartawan seusai mengikuti rapat terbatas masalah transportasi, di kantor Kepresidenan.
Untuk itu, jelas Sofyan, pemerintah akan meng-hire konsultan dari negara ketiga yang tidak punya konflik kepentingan untuk menjadi sejenis wasit dalam beauty contest itu. Dalam waktu segera akan ditunjuk pihak yang akan menjadi supervisor atau pelaksana beauty contest, ujarnya.
Konsultan Yang Menentukan
Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan yang mendampingi Menko Perekonomian Sofyan Djalil menambahkan, meskipun saat ini yang menyampaikan minat pembangunan kereta api cepat Jakarta Bandung dari dua negara, namun kalau nanti ada yang berminat lagi, pemerintah tetap memberikan kesempatan.
Kita akan tentukan jadwalnya untuk beauty contest, dan sebagainya, papar Jonan.
Menhub menegaskan, dalam pembangunan kereta api cepat itu pemerintah tetap akan menentukan: 1) Trasenya akan lewat mana saja, dan 2. End-to-end point itu dari mana ke mana.
Ini yang akan dibuatkan TOR, mungkin Menko menjadi ketua atau koordinator untuk seleksi konsultannya. Nanti yang menentukan bukan pemerintah, tapi konsultan independen yang dianggap reliable untuk menentukan siapa yang terbaik untuk kondisi atau yang dibutuhkan oleh Indonesia, ungkap Jonan.
Sementara mengenai kriteria untuk beauty contest, Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan akan ditentukan oleh konsultan yang akan ditunjuk nanti.
Tentu yang dinilai berbagai variabel sehingga nanti masing-masing variabel akan dinilai siapa yang yang paling memberikan keuntungan kepada negara , sehingga siapa yang menang itu berdasarkan variabel yang sangat objektif, pungkasnya. (GUN/RAH/ES)