Kala Presiden Jokowi Meninggalkan Goreskan Pesan Di Monumen Tapak Tangan Dan Tapak Kaki
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan kesediaannya melengkapi koleksi playground Taman Pintar Yogyakarta, baik dengan tapak tangan dan tapak kaki maupun dengan goresan tulisan pesan yang disampaikan untuk masyarakat bangsa dan negara.
Barusan ditorehkan oleh Presiden Jokowi, Monumen Tapak Tangan dan Tapak Kaki bapak presiden. Jadi lengkap sudah koleksi Taman Pintar kami sampai dengan Presiden RI ke-7. Semuanya asli kecuali satu, yaitu Presiden Soekarno selaku presiden RI yang pertama, karena Taman Pintar dibuat dan diresmikan tahun 2008 yang lalu, kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/10).
Haryadi menilai, pesan yang ditinggalkan oleh Presiden Jokowi itu merupakan bekal tersendiri bagi masyarakat kota Yogyakarta khususnya, dan pengunjung Taman Pintar untuk bisa mendengar dan melihat langsung bentuk dari tapak tangan dan tapak kaki presiden Indonesia.
Yang unik adalah, hasil dari tulisan, tapak tangan dan kaki, kalau sudah jadi nanti dalam bentuk perunggu ditempel di sana, dan begitu disentuh akan keluar suara dari presiden mengenai pesan kepada rakyat Indonesia. Pesan Presiden Jokowi adalah, untuk menjadi bangsa yang besar, perlu generasi muda yang sehat dan pintar, ungkap Haryadi.
Menurut Wali Kota Yogyakarta itu, dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi itu, dirinya meminta agar Presiden Jokowi bersedia menaruh koleksi-koleksinya di Museum Memorabilia yang ada di salah satu stage di Taman Pintar.
Stage ini isinya koleksi-koleksi pribadi dari presiden RI, contohnya Gusdur waktu itu menaruh koleksi baju koko-nya, Pak SBY menaruh gitar. Tadi dengan Pak Jokowi sepertinya akan berkenan, kata Haryadi.
Taman Pintar terletak di pusat kota Yogyakarta dengan luas 1,2 hektar dan luas bangunan 800 meter persegi dan total pengunjung rata-rata pertahunnya sebanyak 1,2 juta orang.
Menurut Haryadi, Taman Pintar mengusung tema Mencerdaskan dan Menyenangkan, dan ini merupakan bagian dari stage atau playground, di mana di sana ditulis bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai pemimpin dan pahlawannya. (DND/DNK/ES)