Kamis Tanda Tangan Kontrak, Kementerian ESDM Sudah Tenderkan Seluruh Proyek Tahun 2016

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 Januari 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 20.560 Kali
Menteri ESDM menjawab pertanyaan wartawan usai mendampingi Kepala BATAN menghadap Presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (12/1) siang (Foto:Humas/Jay)

Menteri ESDM menjawab pertanyaan wartawan usai mendampingi Kepala BATAN menghadap Presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (12/1) siang (Foto:Humas/Jay)

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sejak Desember lalu telah menyelesaikan seluruh tender proyek Tahun Anggaran 2016. Diharapkan, pada Kamis (14/1) lusa, akan dilakukan penandatanganan kontrak atas proyek-proyek yang sudah ditenderkan itu.

“Mungkin tidak sampai Rp1 triliun tahap pertama tapi bulan Februari yang seluruh ditenderkan, kira-kira jumlahnya  Rp6 triliunan akan ditandatangani. Itu artinya mulai Januari kita sudah mulai kegiatan project, sudah mulai bayar uang muka dan serapannya. Jadi jauh lebih baik daripada yang dulu,” kata Menteri ESDM Sudirman Said kepada wartawan usai mendampingi Kepala BATAN Prof. Dr. Djarot Sulistio menghadap Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (12/1) siang.

Menurut Sudirman, jumlah proyek yang sudah ditenderkan mencapai sekitar 200-an. Tentu sesuai dengan subsektor yang ada. Ada listrik, EBT, air, migas, mineral dan batubara (minerba) sedikit karena minerba investasi pemerintah tidak banyak.

Sudirman juga memastikan, proyek yang sumber dananya berasal dari APBN itu hampir seluruhnya diserahkan atau dikerjakan oleh pemain nasional. Kalau investasi tahun ini, Sudirman pasang target Rp700 triliun, diluar APBN kan.

Belum Mendesak

Saat ditanya mengenai kesiapan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Menteri ESDM Sudirman Said menegaskan secara teknologi dan pengetahuan kita mesti jaga. Karena itu, harus ada usaha-usaha meningkatkan, mengembangkan. Tapi sebagai project komersial, menurut Sudirman,  dirasa belum begitu mendesak, karena kita masih punya potensi-potensi energi baru-terbarukan yang cukup besar yang belum dieksplorasi.

“Jadi, hitungan kita punya 300 megawatt potensi yang terdiri dari hidro, kemudian angin, terus arus laut, matahari, dan juga geotermal. Itu yang akan diprioritaskan di lima tahun ke depan. Jadi kita belum punya time line kapan sebaiknya membangun itu,” ungkap Sudirman. (FID/ES)

Berita Terbaru