Kapal Pembangkit Listrik Beroperasi, Presiden Jokowi: Listrik Cukup, Investor Jangan Ragu ke NTT

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 29 Desember 2016
Kategori: Nusantara
Dibaca: 20.425 Kali
Presiden Jokowi meninjau Kapal Terapung Pembangkit Listrik, di Pelabuhan Laut Bolok,  Kupang Barat, NTT, Rabu (28/12) petang. (Foto: Laily/Setpres)

Presiden Jokowi meninjau Kapal Terapung Pembangkit Listrik, di Pelabuhan Laut Bolok, Kupang Barat, NTT, Rabu (28/12) petang. (Foto: Laily/Setpres)

Mengakhiri rangkaian kunjungannya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pengoperasionalan Kapal Terapung Pembangkit Listrik (MVPP/ Marine Vessel Power Plant) berdaya 60 Mega Watt (MW), yang terkoneksi, dengan infrastruktur jaringan Kupang yang ada di darat, di Pelabuhan Laut Bolok,  Kupang Barat, Rabu (28/12) petang.

Presiden menjelaskan, kapal berdaya 60 MW ini dapat mensuplai kebutuhan listrik untuk sekitar 230 ribu pelanggan rumah tangga. “Artinya siapapun yang minta sekarang bisa diberikan sambil juga kita membangun PLTU. Nggak usah ada kekhawatiran kekurangan listrik lagi,” ujarnya.

Terkait pemenuhan kebutuhan listrik di pelosok-pelosok NTT, Presiden Jokowi mengatakan sesuai dengan yang disampaikan oleh Direktur Utama PT. PLN bahwa sekitar 1200 desa akan dialiri listrik pada akhir tahun 2018.

“Untuk yang desa-desa, tadi Pak Dirut (PLN) sudah menyampaikan bahwa 1200 desa akan diselesaikan akhir 2018. Janjinya Pak Dirut, nanti saya mengikuti (perkembangannya),” ungkap Presiden.

Dengan terpenuhinya kebutuhan listrik di NTT, Presiden berharap para investor tidak ragu lagi untuk menanamkan modalnya di NTT.

Turut mendampingi Presiden Jokowi saat melakukan peninjauan tersebut antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, dan Direktur Utama PT. PLN Sofyan Basir. (UN/BPMI Setpres/ES)
 

 

 

 

Nusantara Terbaru