Keasdepan Bidang Ekonomi Makro, Penanaman Modal dan Badan Usaha Setkab Gelar FGD Refleksi Ekonomi 2019

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 28 November 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 1.315 Kali

Asdep Bidang Ekonomi Makro, Penanaman Modal dan Badan Usaha Kedeputian Perekonomian Setkab, Roby Arya Brata, menyampaikan sambutan pada FGD Refleksi Ekonomi 2019 dan Prospek Ekonomi 2020, di Hotel Swiss-Belresort Dago Heritage, Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/11), (Foto: Anggun/Humas)

Untuk mengevaluasi kinerja perekonomian nasional tahun 2019 dan memproyeksikan peluang dan tantangan perekonomian di tahun 2020, Keasdepan Bidang Ekonomi Makro, Penanaman Modal dan Badan Usaha, Kedeputian Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Refleksi Ekonomi 2019 dan Prospek Ekonomi 2020, di Hotel Swiss-Belresort Dago Heritage, Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/11).

Asisten Deputi (Asdep) Bidang Ekonomi Makro, Penanaman Modal dan Badan Usaha Kedeputian Perekonomian Setkab, Roby Arya Brata, dalam sambutannya mengatakan, pertemuan ini rutin dilakukan di akhir tahun.

“Biasanya mengevaluasi kinerja ekonomi kita khususnya indikator makro ekonomi, capaiannya sampai seperti apa di tahun 2019 dan kita juga lihat prospek ekonomi ke depan khususnya di tahun 2020 di tengah challenge yang agak sedikit mengkhawatirkan, di tengah perlambatan ekonomi global,” kata Roby.

Mungkin, lanjut Roby, global itu hanya 3,02. Tentu impactnya, semua kita terikat dengan pasar global, ya kalau globalnya turun kita ikut juga turun. Jadi prediksi kita pun ya pertumbuhan ekonominya 5 koma sekian. IMF juga mungkin sekitar segitu.

“Makanya jadi kita di sini betul-betul diskusi, berdebat terutama kami mengharapkan saran dan rekomendasinya karena kebetulan kami beda dengan kementerian lain. Kami langsung aksesnya ke Presiden, jadi memonya langsung ke Presiden,” ucap Asdep Bidang Ekonomi Makro, Penanaman Modal dan Badan Usaha Kedeputian Perekonomian Setkab itu.

Roby berharap FGD ini mampu menginventarisasi dan mengidentifikasi isu-isu primer di bidang moneter dan jasa keuangan yang perlu menjadi perhatian dalam mengelola resiko ekonomi dan mendukung peningkatan  kualitas pertumbuhan ekonomi.

“Jadi identifikasi problemnya apa, isu-isu utamanya apa, ini yang nanti akan kita catat. Lalu yang terakhir memperoleh bahan analisis dalam menyusun rekomendasi kebijakan, khususnya untuk memastikan visi, misi dan prioritas Presiden dalam periode 2020-2024 dapat diterjemahkan secara konkret dalam program dan kegiatan K/L,” jelas Roby.

FGD ini terbagi ke dalam 2 sesi diskusi. Sesi pertama merupakan diskusi dengan bahasan capaian dan outlook perekonomian nasional, yang dimoderatori oleh Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan, Moneter dan Fiskal Trikawan Jati Iswono.

Adapun narasumber yang diundang pada sesi pertama adalah: 1. Pribadi Santoso (Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat); 2. Lana Soelistianingsih (Chief Economist Samuel Sekuritas); dan 3. Alvin Taulu (Kepala Bagian Perizinan Financial Technology OJK) .

Sedangkan diskusi sesi ke-2 membahas tentang Peran Strategis Fintech dalam mendorong Inklusi Keuangan: Capaian dan Langkah ke Depan yang dimoderatori oleh Asdep Bidang Ekonomi Makro, Penanaman Modal dan Badan Usaha Roby Arya Brata.

Adapun narasumber yang diundang pada sesi kedua adalah: 1. Rachmat Taufik Garsadi (Kepala Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi Jawa Barat); 2. Mudrajad Kuncoro (Rektor Universitas Trilogi); dan 3. Kuseryansyah (Ketua Harian Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia). (RAF/GUN/ES)

Berita Terbaru