Kejar Swasembada Gula, Pemerintah Akan Bangun 10 Pabrik Secara Komersiil
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menilai hampir semua pabrik gula peninggalan kolonial Belanda di tanah ait memiliki permasalahan yang sama, yakni kinerja yang tidak efektif dan efisien, disebabkan daya dukung produksi yang tidak memadai, sehingga bukannya keuntungan yang akan diperoleh justru sebaliknya malah kerugian yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, pemerintah berencana merevitalisasi dengan membangun 10 pabrik gula baru di Pulau Jawa agar dapat berswasembada gula ke depan. “Bangun 10 pabrik gula di Jawa, maka kita akan swasembada,”kata Jusuf Kalla saat menanggapi pemaparan Direktur Utama (Dirut) PTPN IX Adi Prasongko dalam peninjauan Pabrik Gula Mojo di Sragen, Jawa Tengah, Jumat (5/12) siang.
Dengan pabrik yang baru, modern dan berteknologi canggih, Wapres berharap akan dapat meningkatkan produktivitas sehingga berimbas juga pada kesejahteraan para petani tebu di daerah.
Dalam kesempatan itu, Wapres Jusuf Kalla menanyakan kesanggupan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan pihak PTPN IX untuk merealisasikan pembangunan pabrik baru tersebut. “Dalam 2 tahun Pak,” jawab Dirut PTPN IX.
Selain masalah pabrik, Wapres juga menekankan pentingnya meningkatkan hasil panen tebu petani dengan bibit unggul, dari yang semula hanya 70 ton tebu per hektar menjadi 100 ton tebu per hektar. Dengan demikian, nanti diharapkan juga ada peningkatan produksi gula secara signifikan, dari yang semula pabrik lama hanya mampu mengolah 6000 TCD (Ton Cane per Day) menjadi 10000 TCD dengan teknologi pabrik baru. Gula yang dihasilkan pum akan lebih berkualitas sehingga dapat bersaing di pasaran global.
Kepada pengelola pabrik, Wapres berpesan agar menerapkan standar layaknya pabrik makanan yang modern dalam pengelolaan lingkungan pabrik, terutama aspek kebersihan dan kesehatan, karena selama ini Wapres menilai pabrik gula selalu kotor dan kumuh.
“Harus bersih, kalau perlu Pak Dirut bisa tiduran di lantai pabrik,” tutur Wapres tersenyum disambut tawa hadirin.
Komersiil
Sementara itu Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengemukakan, revitalisasi dan pembangunan pabrik baru akan dibiayai secara komersil. Pemerintah akan melakukan intervensi agar bank mau memberikan pinjamannya ke pabrik gula, karena dinilai produksi gula secara ekonomis masih menguntungkan.
Pemerintah hanya perlu memperbaiki proses penyediaan bahan baku tebu dan meningkatkan kualitas produksinya,” ucap Menko Perekonomian.
Dalam peninjauan ke PG Mojo ity, Wapres Jusuf Kalla didampingi oleh Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Kunjungan Wapres ke PG Mojo merupakan rangkaian kunjungan kerja ke Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur sejak Kamis (4/12) hingga Sabtu (6/12). (SetwapresRI/ES)