Kepada Raja Salman, Presiden Jokowi Titip Perlindungan Untuk WNI di Arab Saudi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 1 Maret 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 33.478 Kali
Presiden Jokowi bergandengan dengan Raja Salman dalam rangkaian kunjungan kenegaraan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3). (Foto: Humas/Agung)

Presiden Jokowi bergandengan dengan Raja Salman dalam rangkaian kunjungan kenegaraan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3). (Foto: Humas/Agung)

Pembicaraan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al Saud di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3) siang, telah berlangsung dengan suasana sangat bersahabat dan produktif.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam kesempatan memberikan keterangan pers bersama Menteri Negara Urusan Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi Nizar Bin Obaid Madani mengatakan, selain membahas isu penting terkait kepentingan umat, kedua pemimpin juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang termasuk di bidang perdagangan dan investasi.

“Secara khusus Presiden RI mengapresiasi pengembalian kuota haji Indonesia ke tingkat yang normal yaitu 211.000, dan pemberian kuota tambahan untuk 2017 sebesar 10.000,” kata Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3) petang.

Dalam pembicaraan dengan Raja Salman itu, menurut Menlu, Presiden Jokowi juga menitipkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Arab Saudi dan telah memberikan kontribusi dalam pembangunan di negara tersebut, agar mendapatkan pengayoman dan perlindungan dari Raja Salman.

Di bidang perdagangan, lanjut Menlu, Presiden Jokowi mengajak Raja Arab Saudi untuk menghilangkan hambatan perdagangan.

“Indonesia mengharapkan pemberian kemudahan akses pasar bagi produk Indonesia terutama produk halal, perikanan, obat-obatan, alat kesehatan, produk tekstil, serta garmen Indonesia,” ungkap Retno.

Ditambahkan Menlu, bahwa Presiden Jokowi menyambut baik ditandatanganinya kerja sama pembangunan kilang minyak di Cilacap, Jawa Tengah, antara Pertamina dan Aramco senilai 6 miliar dolar AS, serta mendorong pembentukan perusahaan patungan dapat segera dilakukan.

Kedua pemimpin, lanjut Menlu, juga membahas beberapa proyek yang ditawarkan oleh Indonesia antara lain proyek pengembangan energi di Dumai, Balongan, dan Bontang, serta pembangunan PLTU Mulut Tambang, di Jambi.

“Juga dibicarakan kemungkinan keterlibatan Arab Saudi dalam pembangunan infrastuktur, baik pembangunan jalan, sumber air, jaringan air minum, dan sanitasi, serta perumahan,” sambung Retno.

Untuk menindaklanjuti pertemuan antara kedua pemimpin, lanjut Menlu Retno Marsudi, kedua pemimpin sepakat untuk segera menindaklanjuti segala kesepakatan-kesepakatan yang dibahas dengan mengirimkan para menterinya.

Islam Rahmatan Lil Alamin
Menurut Menlu, Presiden Jokowi dan Raja Salman juga bertukar pandangan terkait dengan kerja sama regional dan internasional, termasuk isu Palestina.

“Kemerdekaan Palestina merupakan perjuangan yang harus terus dilakukan. Indonesia menegaskan kembali pentingnya penyelesaian konflik berbagai konflik di seluruh dunia termasuk di Timur Tengah secara damai,” tegas Menlu.

Selain itu, kedua kepala negara menekankan pentingnya bekerja sama dalam memajukan Islam sebagai rahmatan lil alamin (pemberi rahmat bagi semua).

Indonesia, lanjut Menlu, juga mendorong pentingnya persatuan umat Islam untuk kemaslahatan umat Islam dan umat manusia di seluruh dunia.(DNA/SM/ES)

Berita Terbaru